Mawakeun, Tradisi Jelang Ramadhan yang Kian Menghilang di Bandung Barat

- 30 Maret 2022, 19:54 WIB
Tradisi Mawakuen di Bandung Barat menjelang Ramadhan kian menghilang  dan sudah jarang ditemukan di kalangan masyarakat
Tradisi Mawakuen di Bandung Barat menjelang Ramadhan kian menghilang dan sudah jarang ditemukan di kalangan masyarakat /Kodar Solihat/DeskJabar

Bila orang tua telah tiada, adik yang membawakan masakan kepada kakak tertua, juga bisa kepada uwa, atau pihak yang dituakan oleh keluarga.

Masakan disusun dalam tentengan setumpukan rantang.

Baca Juga: Terkuak Ini Isi Link Video Pramuka Durasi 30 Menit yang Viral dan Banyak Diburu Pengguna TikTok & Telegram

Berisi masakan khas, nasi putih, daging semur atau gepuk, pindang telur, goreng tahu dan tempe, sambal goreng kentang, serta tumis atau sayur cabe hijau.

“Saat kecil, pertengahan tahun 1970-an hingga 1980-an, selalu berebut dengan kakak saya untuk mengantarkan masakan itu. Sebab, setelah mengantarkan, selalu diberi uang jajan oleh penerima masakan,” ujar Ahmad Jaelani, dalam satu obrolan di rumahnya, Selasa, 29 Maret 2022.

Menurutnya, tradisi mawakeun juga merupakan ungkapan tanda bakti anak kepada orang tua.

Memohon doa restu orang tua dan meminta maaf, sebagai bekal kekhidmatan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Dia mengingat pengalamannya kala menjadi bagian dalam tradisi mawakeun itu.

Baca Juga: Lirik Lagu Ramadhan Tiba Dipopulerkan Oleh Opick

Di pedesaan saat itu, menenteng rantang hantaran masakan hingga berkilometer jauhnya, melewati jalan terjal atau melalui tegalan sawah, menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Halaman:

Editor: Khoirul Umam

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah