SUMENEP NEWS – Tradisi Kliwonan, yang dilaksanakan setiap Malam Jumat Kliwon, erat melekat di kalangan masyarakat di berbagai pelosok.
Tradisi Kliwonan di antaranya diisi dengan rangkaian pengajian tawasulan, solawatan, dzikir, tahlil, yasinan, serta marhabaan, sebagai wujud takdiman kepada Kanjeng Rosulullah Muhammad SAW.
Selain itu, Tradisi Kliwonan menjadi ajang silaturahmi warga, dan diharapkan dapat membawa kemaslahatan bagi kehidupan lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Biodata dan Profil Wulan Guritno Pemeran Pinkan dalan Film Jakarta Vs Everybody
Berasal dari kata Kliwon, sebuah nama hari di penanggalan Jawa, maka lahirlah istilah Kliwonan, tradisi yang sudah lama berlangsung turun-temurun.
Sebagaimana yang dilakukan warga Kampung Karangsari, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, melaksanakan Kliwonan, Kamis, 24 Maret 2022.
Rangkaian Tradisi Kliwonan dilakukan di dua tempat. Selepas Magrib di Masjid Miftahul Jannah, dilaksanakan yasinan dan rotiban.
Lalu, bada Isya dilanjutkan di Aula Ma’had Baitun Nidzom, dan semakin banyak warga yang menghadiri.
Dalam tradisi Jawa, dalam Kliwonan itu terkandung juga maksud lukat, bermakna dihapuskan, dibatalkan, dilepaskan, dibersihkan, dan disucikan dari segala marabahaya.