Teladan Abdul Qadir Jailani dalam Tradisi Manakiban, Paduan Dakwah dan Seni, serta Inspirasi Kebaikan

- 21 Maret 2022, 09:00 WIB
Kajian Kitab Kuning Majelis Malam Mingguan di Madrasah Baitun Nidzom, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Selain mendalami beberapa kitab kuning, majelis ini pun mengorganisir aksi sosial.*
Kajian Kitab Kuning Majelis Malam Mingguan di Madrasah Baitun Nidzom, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Selain mendalami beberapa kitab kuning, majelis ini pun mengorganisir aksi sosial.* /

SUMENEP NEWS – Syekh Abdul Qadir Jaelani, ulama besar yang ungkapan penghormatan kepadanya diwujudkan dalam kegiatan manakiban.

Sosoknya sangat populer, figur keulamaan Abdul Qadir Jailani begitu menginspirasi dunia. Namanya selalu disebut-sebut dalam setiap acara keagamaan.

Tak heran, bila umat muslim di Indonesia kerap mengadakan acara pengajian khusus mendalami kisah Abdul Qadir Jailani, yang dikenal dengan istilah manakiban.

Baca Juga: Pawang Hujan Mewarnai Kesuksesan Gelaran MotoGP Mandalika, Aksi Unik Rara Isti Wulandari Curi Perhatian Dunia

Seperti halnya manakiban yang dilaksanakan di rumah salah satu warga di Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Malam itu, Selasa, 15 Maret 2022, selepas Isya, warga mulai berdatangan.

Di tengah ruangan tampak tersaji aneka makanan : kelapa muda, pisang, ayam panggang, tumpeng, bubur merah dan bubur putih, buah-buahan, serta umbi-umbian.

Semua sajian itu dihidangkan di atas alas kain putih ukuran 1 meter x 4 meter.

Sajian yang menarik hati, ibarat seni instalasi yang tertata apik, di setiap sudut terdapat kendi berisi daun hanjuang.

Halaman:

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah