Apakah Boleh Menerima Uang Caleg dan Calon Seperti Apa Yang Baik Untuk Jadi Pemimpin? Ini Jawaban Buya Yahya

- 1 Februari 2024, 11:15 WIB
Apakah Boleh Menerima Uang Caleg dan Calon Seperti Apa Yang Baik Untuk Jadi Pemimpin? Ini Jawaban Buya Yahya
Apakah Boleh Menerima Uang Caleg dan Calon Seperti Apa Yang Baik Untuk Jadi Pemimpin? Ini Jawaban Buya Yahya /Pixabay//

SUMENEP NEWS - Ramai diperbincangkan mengenai uang caleg, apakah boleh menerima uang caleg? Pertanyaan seperti itu kini mulai banyak dipertanyakan, karena semakin mendekatnya pemilihan umum yang serentak dilaksanakan pada 14 Februari mendatang.

Kebanyakan uang caleg yang diberikan oleh calon legislative itu bertujuan agar orang yang menerima uang tersebut supaya mencoblos sang pemberi di pemilu nanti. Bagaimanakah hukumnya ?

Dalam kanal youtube Al Bahjah Tv, Buya Yahya menanggapi mengenai pertanyaan tersebut. Dalam durasi yang sangat pendek buya yahya memberikan jawaban yang sangat singkat.

Baca Juga: BARU! Jangan Suka Usil Dengan Kehidupan Orang. Larangan Membuka Aib, Ceramah Buya Yahya Simak Selengkapnya

Masalah hadiah dari caleg, kaidahnya sangat sederhana, barang siapa ada orang yang memberi hadiah kepada anda, asalkan hadiah tersebut bukan diambil dari barang yang haram, maka hadiah itu halal buat anda, itu adalah kaidah umum, yang pertama hadiah tersebut halal dan yang kedua adalah hadiah itu tidak merendahkan artinya diberikan dengan cara yang baik baik bukan dengan kesombongan, dan yang ketiga adalah tidak menjadikan hatimu rusak contohnya karena diberikan duit jadi tidak enak untuk tidak memilihnya, artinya hatimu telah dibeli bukan karena keinginanmu, jika kamu tidak ingin hatimu terbeli tidak usah diterima tidak bakalan berkah. Begitulah jawaban singkat Buya Yahya menenai penerimaan uang caleg.

Tak cukup sampai disitu saja Buya Yahya juga memberikan pandangan mengenai calon yang baik untuk dijadikan pemimpin.
Dalam memilih calon ada 5 hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :

1. Baik hubungan dengan Allah

Artinya shalatnya tidak bolong bolong, puasa ramadhannya tidak pernah tertinggal, tidak berjudi, mabok dan lain sebagainya,

2. Baik hubungan dengan manusia, bagaiman ia bisa menyantuni yang lemah, karena baik kepada Allah tapi tidak baik kepada manusia tidak bisa jadi manusia,

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x