"Kang Dudung!"
"Lama tak jumpa. Apa kabar?"
"Baik, Kang. Alhamdulillah."
Kutatap bocah kecil yang kira-kira berumur satu tahun itu. Cantik.
"Siapa namanya?"
"Aisha, Kang."
"Wah, Aisha cantik sekali kayak mamanya."
Siska tersipu. Dia masih cantik seperti dulu. Andai saja dia jadi milikku. Ah, takdir memang kadang sangat keterlaluan.
Kami mengobrol basa-basi seperti yang pernah kami lakukan dulu. Hanya saja, kini obrolan itu sangat terbatas umpama ada dinding yang menghalangi. Waktu juga sangat singkat. Belum sempat rindu terlerai, tau-tau bis yang tadinya kutunggu telah menungguku.
"Bandar Lampung, Mas?" ucap kenek bis. Aku terkesiap.