Benarkah Ajaran Ustadz Abdul Somad Tak Bisa Diterima Singapura? Penolakan UAS Disorot Media Asing

- 18 Mei 2022, 17:27 WIB
Benarkah Ajaran Ustadz Abdul Somad Tak Bisa Diterima Singapura? Penolakan UAS Disorot Media Asing
Benarkah Ajaran Ustadz Abdul Somad Tak Bisa Diterima Singapura? Penolakan UAS Disorot Media Asing /Tangkapan layar kanal YouTube Suara Politik

 

 

SUMENEP NEWS – Ajaran Ustadz Abdul Sobat (UAS) disebut sebagai alasan ditolaknya UAS masuk Singapura.

Ditahannya Ustadz Abdul Somad oleh Kantor Imigrasi Singapura, lalu tak dapat izin masuk Negara Singa itu mendapat sorotan media asing.

Media asing juga tertarik pada kunjungan ke Singapura terhadap kedatangan Ustadz Abdul Somad.

Sorotan media asing itu seperti yang dimuat Channel News Asia dalam artikelnya "Pengkhotbah Indonesia Abdul Somad Batubara, yang dikenal karena ajaran 'ekstremis dan segregasi', ditolak masuk ke Singapura” pada Selasa, 17 Mei 2022.

Baca Juga: Rencana Sekuel Film KKN di Desa Penari, Ini Bocoran Tissa Biani

Saperti mengutip dari pikiran-rakyat.com, Channel News Asia menyebutkan, "Enam orang yang terbang dengan Abdul Somad Batubara juga tidak diizinkan memasuki Singapura. Semuanya, yang telah kembali di Terminal Feri Tanah Merah, ditempatkan di atas kapal feri ke Batam."

 

Channel News Asia juga mengungkapkan alasan kedatangan Ustadz Abdul Somad ke Singapura.

 

"Somad telah dikenal untuk mengajarkan ajaran 'ekstremis dan segregasionis', yang 'tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura', kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan," kata Channel News Asia.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 Korea Utara, Kim Jong Un Kerakan Militernya, Tolak Bantuan Vaksin China

Media itu juga mengutarakan contoh-contoh sikap Ustadz Abdul Somad yang dinilai tidak bisa diterima Singapura.

 

"Misalnya, Somad telah berkhotbah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'martir'," ujar Channel News Asia.

 

"Dia juga telah membuat komentar yang merupakan anggota komunitas agama lain, seperti orang Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal 'jin (roh/setan)', kata MHA," tambahnya.

 

Selain itu, Ustadz Abdul Somad juga dinilai telah menyebut nonmuslim sebagai orang kafir secara terbuka.

 

"Kementerian mengatakan bahwa setiap laporan yang dinilai berdasarkan manfaatnya sendiri," tutur Channel News Asia.

 

"MHA berkata 'Sementara Somad telah berusaha memasuki Singapura seolah-olah untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius tentang setiap orang yang mengejar kekerasan dan mendukung ajaran ekstrem dan segregasi'," katanya, Rabu, 18 Mei 2022.

 

Sebelumnya, dalam unggahan foto dan video di media sosial pribadinya, Ustadz Abdul Somad mengabarkan tersingkirnya oleh Kantor Imigrasi Singapura.

Dia merasa dirinya sedang berada di sebuah ruangan berwarna putih dengan atap kawat.

Baca Juga: Tak Lagi Pakai Masker pada Shalat Berjamaah, MUI: Tetap Jaga Kesehatan dan Kenyamanan Ibadah

UAS juga suasana sedang berada di ruangan kecil dengan luas 1x2 meter dan dikurung seperti di dalam penjara.

Dalam keterangannya, UAS dijelaskan bahwa dia tengah berada di Kantor Imigrasi Singapura.

Kondisi yang dia unggah adalah saat dirinya ditahan sebelum “dideportasi” dari Singapura.

"UAS di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapura," kata Ustadz Abdul Somad, Senin, 16 Mei 2022. ***

 

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x