“Gara-gara itu kamu bisa mengalahkan aku,” kata setan sebagaimana dikutip Gus Baha.
Baca Juga: Tanda Tanda Hari Kiamat Menurut Gus Baha di Era Modern, Satunya Kecintaan Kepada Uang
Setelah ditelusuri lebih jauh, dalam kitab Tuhfah al-Habib ala Syarh al-Khatib, terbongkarlah kalau Ibnu Wasi tidak pernah meninggalkan amalan ini:
“Allahumma innaka salatta Alaina bidzunubina aduwwan bashiran bi ‘uyubina. Yarana huwa wa qabiluhu min haitsu la narahum. Fa ayyishu minna kama ayyastahu min rahmatika. Waqnuthu minna kama qanathtahu min afwika. Wa ba’id bainahu kama ba’adta bainahu wa baina jannatika. Inna ala kulli syai’in qadir.”
Artinya:
“Ya Allah, Engkau telah menguasakan kepada kami, seorang musuh yang jelas atas dosa yang telah kami lakukan. Mereka dan golongan sanggup melihat kami, sedangkan kami tak sanggup untuk melihatnya. Hapuskanlah harapan mereka sebagaimana Engkau memutuskannya dari rahmatmu. Putuskanlah asa mereka sebagaimana Engkau memutusnya dari ampunan-Mu. Jauhkanlah mereka dari kami sebagaimana Engkau menjauhkannya dari surgamu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Dengan membaca dzikir tersebut secara konsisten maka jin dan iblis merasa kepanasan didekat orang yang membacanya sampai tujuh turunan.***