Kisah Menarik Disaat Raden Kian Santang Mengajak Perang Sayyidina Ali Menantu Rasulullah

13 Juli 2022, 19:48 WIB
Ilustrasi weton pilihan Khodam Raden Kian Santang. /pinterest/

SUMENEP NEWS – Berikut adalah kisah Raden Kian Santang mengajak perang sayyidina Ali, menantu Rasulullah SAW.

Simak kisah menarik disaat Raden Kian Santang merasa sakti dan tidak menemukan lawan tanding yang akhirnya mengajak perang Sayyidina Ali suami Fatimah, puteri Rasullah.

Raden Kian Santang atau biasa disebut dengan Raden Sangara atau Syekh Sunan Rohmat Suci pernah bertemu dengan salah-satu khulafaurrasyidin, yaitu sahabat Ali Karramallahu Wajhahu, sepupu yang menjadi menantu Rasulullah.

Dikisahkan, Raden Kian Santang tumbuh menjadi pemuda tampan dan merupakan sosok pendekar pilih tanding putra kebanggaan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.

Baca Juga: Koordinator PMK Kembalikan Izin Operasional Pondok Pesantren Shiddiqiyyah

Raden Kian Santang merasa bosan akan ilmu kanuragan yang dimilikinya lantaran tidak ada musuh yang dapat mengalahkannya.

Dikutip dari berbagai sumber, pada suatu hari Raden Kian Santang pernah mendatangi seorang dukun atau peramal dan bertanya, adakah seseorang yang dapat menandingi kemampuan dirinya.

Seorang dukun itu pun mengatakan bahwa ada seseorang yang dapat menandingi Kian Santang namun ada di suatu daerah tandus, yakni tanah Arab.

Dukun itu menyebutkan bahwa orang itu adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang ada di tanah Arab.

Baca Juga: Jadwal Penutupan Jalur Roda Dua Jembatan Suramadu, Lengkap Cek di Sini

Mendengar jawaban dukun tersebut, Raden Kian Santang merasa tertantang dan penasaran akan kesaktian Sayyidina Ali yang katanya sanggup menandinginya.

Setelah melakukan smedi di suatu tempat, maka Raden Kian Santang pergi ke Mekah Arab Saudi untuk menemui Sayyidina Ali atas petunjuk dukun tersebut.

Menurut keterangan lain, Sayyidina Ali sebenarnya shidup dan sudah wafat pada abad ke-7, sehingga Raden Kian Santang bertemu secara ghoib.

Sesampainya di Mekah Arab Saudi Raden Kian Santang bertemu dengan seorang laki-laki berbadan tegap dan kekar, ia pun bertanya, apa laki-laki yang ditemuinya itu kenal dan mengetahui keberadaan Sayyidina Ali.

Baca Juga: Batalkan Pencabutan Izin Operasional Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Ini Penjelasan Pemerintah

Seorang laki-laki tersebut un mengatakan bahwa ia sangat mengenal dan mengetahui keberadaan seseorang yang Raden Kian Santang cari.

Laki-laki tersebut berjanji akan mengantar dan mempertemukannya dengan Sayyidina Ali dengan syarat Raden Kian Santang harus bisa mencabut tongkat yang ditancapkan ke tanah.

Raden Kian Santang yang sudah terkenal pendekar dan kesatrea pilih tanding, tentu ia merasa sangat bisa melakukan tantangan tersebut dengan mudah.

Namun apa yang terjadi, Raden Kian Santang ternyata tidak sanggup mencabut tongkat yang ditancapkan ke tanah tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Global Melonjak, WHO: Pandemi Belum Selesai, Terapkan Lagi Prokes

Mengetahui Raden Kian Santang tidak mampu melakuan tantanagan tersebut, akhirnya laki-laki tegap tersebut membaca basmalah dan dengan mudah mencabut tongkat itu.

Raden Kian Santang merasa heran, kenapa laki-laki tegap tersebut dengan mudah mencabut tongkat yang tertancap ke tanah, semenatara dirinya kewalahan melakukannya.

Setelah itu ada seorang yang kebetulan lewat di anatara mereka berdua, orang itu mengucap “Assalamu alaikum ya Sayyidina Ali”.

Mendengar itu, Raden Kian Santang baru sadar bahwa laki-laki tegap yang dengan mudah mencabut tongkat itu adalah orang yang sebenarnya ia cari, yaitu Sayyidina Ali.

Baca Juga: Odih Bersyukur Miliki Hunian Baru yang Dibangun Kodim 0611/Garut

Raden Kian Santang merasa malu dan mengurungkan niatnya mengajak perang Sayyidina Ali karena ia tak sanggup mencabut tongkat tadi, semenatara Sayyidina Ali dengan mudah melakukannya.

Akhirnya, Raden Kian Santang menetap di Mekah beberapa tahun untuk memperdalam Islam dan setelah itu baru kembali ke Pajajaran menyebarkan agama Islam.***  

Editor: Khoirul Umam

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler