Gagal Capai Kemenagan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Terancam Dilengserkan

- 2 Januari 2024, 09:55 WIB
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terancam dilengserkan usai dirinya gagal mencapai tujuan kemenangan saat melawan HAMAS Palestina
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terancam dilengserkan usai dirinya gagal mencapai tujuan kemenangan saat melawan HAMAS Palestina / REUTERS/Ronen Zvulun/

SUMENEP NEWS - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terancam dilengserkan usai dirinya gagal mencapai tujuan kemenangan saat melawan HAMAS Palestina saat operasi dimulai sejak 7 Oktober 2023 silam.

Hal ini usai tersiar Koresponden Israel Saluran 14, Yishai Friedman merekam percakapan Halutz dengan aktivisi anti pemerintah.

Dalam rekaman tersebut mengatakan, kemenangan menuju perdamaian sejahtera dengan cara menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Abu Obeida: Al-Qassam Hancurkan 71 Kendaraan Lapis Baja dan Menewaskan 16 tentara Israel dalam 4 hari

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. kemenangan yang bisa dicapai adalah penggulingan, dan menekankan bahwa satu-satunya "Israel" kalah perang melawan Hamas.

Halutz menjelaskan dari operasi militer ini, banyak korban dari kalangan Israel dan 200 ribu pengungsi gagal ke rumah mereka.

 "Tidak akan ada gambaran kemenangan karena gambar tersebut mencerminkan hilangnya 1.300 nyawa dan 240 tahanan, meskipun mereka telah kembali, dan sekitar 200.000 pengungsi yang gagal kembali ke rumah mereka," ujarnya.

Halutz melanjutkan dengan menyatakan, "Bagi saya, gambaran kemenangan adalah ketika Perdana Menteri Netanyahu mengundurkan diri."

Baca Juga: KIAMAT Israel Segera Dimulai, Brigade al Qassam Rilis Rekaman Video Roket LM-90 Mampuh Bakar Tel Aviv

Surat kabar Israel Haaretz hari ini menyoroti kegagalan Israel dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza, dan menekankan bahwa kemenangan tidak mungkin tercapai.

'Israel' tidak mampu mengamankan kemenangan

Beberapa hari yang lalu, surat kabar Israel menyatakan bahwa laporan tentara Israel memperluas serangan daratnya ke Jalur Gaza.

Menurut Yedioth Ahronoth, penyerangan ini menandakan ketidakmampuannya meraih kemenangan sejauh ini.

Perlu diketahui, jumlah korban tewas tentara Israel sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa telah mencapai 491 orang. Selain itu, jumlah korban jiwa sejak dimulainya operasi darat telah mencapai 158 orang.

Baca Juga: Demonstrasi di Ramallah Mendesak Negara-Negara di Amerika Latin, Afrika, dan Asia untuk Tekan Israel

Namun, diakui bahwa jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi, sebagaimana dibuktikan oleh adegan militer yang disiarkan oleh media perlawanan Palestina. Hal ini menggarisbawahi besarnya kerugian yang diderita oleh pendudukan Israel.***

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Almayadeen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x