Luka di Sudut Kota
Oleh : Agus Sanjaya
Mentari sudah bersiap menuju ketinggian di langit. Kini hanya tersisa senja yang sebentar lagi akan mengabur bersama sunyi. Sudut Kota Waru Masih Sama, Pertokoan Yang Berjejer Rapi Di Tepi Jalan.
Udaranya masih dipenuhi gas-gas buangan kuda besi. Jika manusia hanya menggunakan sepeda hingga kini, mungkin kabar tentang polusi tidak akan pernah terdengar. Meski seperti itu, pemandangan kota selalu indah di mata seorang Nanda.
Kota ini terkenal sebagai surga belanja, banyak produk yang dijual dengan harga miring setiap hari. Pantas bila setiap akhir pekan atau liburan, Nanda akan selalu menyempatkan diri ke sini untuk menyegarkan pikiran.