Puisi-puisi Anisa Rachma Agustina

- 4 April 2022, 09:52 WIB
Ilustrasi kehancuran
Ilustrasi kehancuran /
 
 
Keledai dan Gadis yang Menolongnya


Hatiku terperajat
Air mataku kering bagai musim kemarau
Aku berhenti melangkah
Keringat berkucuran membasahi dahiku
Dan aku menyeka dengan lembut

Dalam kesendirian
Aku melihat sekitar
Nampak seekor keledai yang terperangkap
Dengan tali yang yang tersangkut dikakinya
Keledai itu meringkik meminta bantuan

Aku mendekat dengan langkah kaki perlahan
Keledai itu hanya memandangiku dengan tatapan melas
Menunduk dan memohon untuk aku membukakan tali itu

Aku mulai membuka simpul tali yang amat sukar dibuka
Perlahan tali itu terlepas
Dan si keledai dengan sigap meringkik ke arahku
Seolah membisikan ucapan terimakasih

Saat itu aku paham
Saat aku sakit hati
Saat aku terpuruk dan merana
Aku masih bisa menjadi manfaat untuk mahluk lain

Tawaku ku kembalikan
Aku kembali melanjutkan perjalanan
Segala sesak dan sakit hati
Kutinggal bersama tali yang sempat menjerat si keledai


Di Perantauan

Dua tahun sudah aku tak pulang
Dua kali lebaran aku tak sungkeman
Ibu selalu bertanya kapan aku
Aku hanya bisa menahan rintik sendu

Bekalku belum cukup untuk pulang
Aku hanya menabung rindu
Dan membukanya saat libur tiba
Kucurahkan semua kerinduanku lewat lesan suara

Ibuku tersedak menahan rindu pada anak semata wayangnya
Aku sedang berjuang bu
Mengumpulkan pundi-pundi rupiah

Mengumpulkan kembali harapan bapak yang telah sirna
Aku ingin pulang saat aku sukses
Membawa beberapa upeti yang kudapat dari kota
Membuat senyum lebar untuk ibuku tercinta


Kehancuran

Hatiku sempat hancur
Menjadi beberapa keping
Duniaku pernah terasa amat hampa
Bahkan alarm di samping dipanku tak mau kembali menyala

Tak kala waktu itu
Saat badai menerpa kehidupanku
Saat nestapa bersamaku
Dan duka mengelilingiku

Air mata tak berhenti jatuh
Kelopak mataku nampak sembab
Aku hanya merenung
Menunduk duduk di sebelah dipan

Kulihat matahari begitu cerah
Sinarnya menembus lubang ventilasi kamarku
Kulangkahkan kaki untuk keluar
Menemui sang mentari

Ku seka setiap air mata yang jatuh
Ku kembalikan semangat yang sempat surut
Aku akan kembali
Menata hidup dan mengejar mimpiku setelah kehancuran menemuiku

 
Anisa Rachma Agustina, penyair, esais, cerpenis, sekaligus jurnalis portal bertita nasional Sumenep News yang kini berdomisili di Temanggung, Jawa Timur.

Editor: Saiful Bahri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Puisi Akrostik Nama Cinta

5 Mei 2024, 20:30 WIB

Puisi Akrostik Nama Mimpi

5 Mei 2024, 20:00 WIB

Terpopuler

Kabar Daerah