Network
SUMENEP NEWS - Polres Bangkalan kini terus mendalami kasus penyelewengan atau korupsi dana desa di Bangkalan, Madura. Setelah Korupsi juga terjadi di bangkalan dengan penyelewengan dana PKH, kini DD atau dana desa.
Polres Bangkalan menyelidiki sejumlah desa yang terindikasi ada penyelewengan penggunaan Dana Desa atau DD.
Setelah penemuan kasus korupsi di Desa Karang Gayam,
Polres Bangkalan akan terus menggali dugaan korupsi Dana Desa di Bangkalan.
Dikutip dari akun Instagram @infomdr, saat ini Polres Bangkalan telah melimpahkan berkas korupsi Dana Desa di Karang Gayam, Kecamatan Blega.
Polres Bangkalan kini terus mengembangkan indikasi kasus penyelewengan dana serupa berupa Dana Desa di desa lain pada wilayah Kabupaten Bangkalan.
Baca Juga: Tour de France, Lomba Balap Sepeda Dunia Terakbar, Sejarahnya Bermula dari Persaingan Bisnis Koran
Pernyataan Kepala Bantuan Operasional (KBO) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan, Inspektur Satu (Iptu) Sugeng Hariana ini disampaikan usai menyerahkan berkas korupsi Dana Desa.
Korupsi Dana Desa yang dilakukan oleh 4 aparat desa Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Bangkalan ke Kejaksaan Negeri Bangkalan.
Kejaksaan Negeri Bangkalan menahan 4 aparat desa Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Bangkalan setelah berkas korupsi Dana Desa dari Polres Bangkalan dilimpahkan pada Jumat, 15 Juli 2022 yang lalu.
4 tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi Dana Desa atau DD di Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega,
Bangkalan telah ditahan.
Masing-masing R (57) menjabat Pejabat Kades, ZA (50) sebagai Bendahara Desa, US (57) sebagai sekretaris Desa, dan MH (50) sebagai kepala Badan Perwakilan Desa (BPD).
Sugeng menjelaskan, Dana Desa yang digelapkan keempat tersangka pada APBDes 2018 yang lalu Nilainya mencapai Rp 587.000.000.***
