Tradisi Bubur Suro di Sumedang, Harmoni Nilai Nilai Ajaran Islam dan Adat Budaya Sunda

- 20 Juli 2022, 18:08 WIB
Tradisi Bubur Suro di Sumedang, Harmoni Nilai Nilai Ajaran Islam dan Adat Budaya Sunda
Tradisi Bubur Suro di Sumedang, Harmoni Nilai Nilai Ajaran Islam dan Adat Budaya Sunda /You Tube/ Domo Bramantyo

 

SUMENEP NEWS -Tradisi membuat bubur suro biasa dilakukan masyarakat Nusantara pada bulan Muharam.

Saat tiba bulan Muharam, pelaksanaan pembuatan bubur suro itu dilakukan secara gotong-royong.

Sebagai bulan pertama di kalender Hijriah, datangnya tahun baru Islam di bulan Muharam itu disambut suka cita masyarakat, salah satunya tradisi membuat bubur suro.

Tradisi bubur suro di bulan Muharam itu juga sebagai ungkapan rasa syukur warga kepada Yang Maha Kuasa.

Baca Juga: Profil dan Biodata Kasif Heer, Penceramah dan Pendiri Pesantren Tahfidz Memberikan Nathalie Holscher Umroh

Bulan Muharam dikenal juga dengan istilah Bulan Suro di kalangan masyarakat di Pulau Jawa.

Penamaan bulan Suro untuk Muharam itu dikarenakan ada tanggal yang dianggap keramat yakni 10 Muharam yang dikenal sebagai hari Asyura.

Dalam tradisi masyarakat di Pulau Jawa, datangnya tahun baru Hijriah dimana Muharam merupakan bulan pertama kalender islam, disambut suka cita dan rangkaian doa yang diwujudkan dalam tradisi bubur suro.

Halaman:

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x