Network
SUMENEP NEWS - Berikut disajikan macam tradisi yang bisa dilakukan di hari rabu wekasan atau Rabu Pungkasan 2022.
rabu wekasan atau Rabu Pungkasan bagi masyarakat Jawa dikenal dengan mistis dan banyak mitos.
Sehingga, ada banyak ritual yang dilakukan pada Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan.
Bagi ummat muslim, pada malam rabu wekasan bisa melakukan tradisi keagamaan.
Hal tersebut dilakukan untuk menolak bala dan musibah yang akan terjadi nantinya.
Baca Juga: Resep Bubur Safar, Makanan yang Dipercaya Penolak Bala Penyakit Rebo Wekasan
Dalam tradisi masyarakat Jawa melaksanakan pengajian akbar, pembacaan ayat suci alquran, pembacaan teks al-Barzanji, pembacaan kital Dala’il, pembacaan kitab Jausan, dan melaksanakan tahlilan, agar terhindar dari segala mara bahaya.
Adapun juga yang melakukan upacara Sedekah Ketupat dan Babarit, tergantung di masing-masing daerah yang melakukan tradisi Rebo Wekasan ini.
Terlepas dari itu, melakukan sholat Lidaf'il Bal di malam rabu wekasan 2022.
Pelaksanaan sholat Lidaf'il Bala tersebut agar dapat diberikan perlindungan dari musibah yang akan datang.
Baca Juga: Inilah Makanan Khas Rebo Wekasan, Dipercaya Dapat Terhindar dari Ini
Pada umumnya, yang mengamalkan shalat lidaf'il balak adalah para kiai yang mengamalkan tarekat.
Dengan hujjah, kitab-kitab yang menjelaskan masalah ini kebanyakan terdapat dalam kitab yang berkaitan dengan tarekat.
Adapun tata cara sholatnya yakni empat roka’at dua kali salam, dengan niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
1. Al Fatihah, kemudian membaca surat Al-Kautsar 17x
2. Al Fatihah surat Al-Ikhlash 5x
Baca Juga: Mengenal Rabu Wekasan Versi NU, Apa Di balik Perayaan Rebo Pungkasan?
3. Al Fatihah kemudian surat Al-Falaq 1x
4. Al Fatihah surat An-Nas 1x
Selesai sholat membaca Do’a ini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Demikian penjelasan singkat mengenai istilah rabu wekasan, Rebo Wekasan, Rebo Pungkasan 2022 secara makna dalam tradisi orang Jawa.***
