Sebagaimana keterangan Ibnu Abbas di muka. Bahkan Rasulullah menguatkan perintahnya dan sangat menganjurkan sekali, sampai-sampai para sahabat melatih anak-anak mereka untuk puasa ‘Asyura.
Baca Juga: Cara Melakukan Puasa Asyura dan Tingkatannya Lengkap Menurut Ulama
3. Fase ketiga: Setelah diturunkannya kewajiban puasa Ramadhon, Rasulullah tidak lagi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Asyura, dan juga tidak melarang, dan membiarkan perkaranya menjadi sunnah sebagaimana hadits Aisyah sebelumnya.
4. Fase keempat: Pada akhir hayatnya, Rasulullah bertekad untuk tidak hanya puasa pada hari Asyura saja, namun juga menyertakan hari tanggal 9 Asyura agar berbeda dengan puasanya orang Yahudi.
Ibnu Abbas berkata: “Ketika Nabi puasa A’syuro dan beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata: “Wahai Rasululloh, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashoro!! Maka Rasululloh berkata: “Kalau begitu, tahun depan Insya Allah kita puasa bersama tanggal sembelilannya juga”. Ibnu Abbas berkata: “Belum sampai tahun depan, beliau sudah wafat terlebih dahulu”.[HR.Muslim: 1134].
Demikian informasi mengenai sejarah puasa Asyura lengkap 4 fase hingga Rasulullah wafat.***