Kesederhanaan Manusia Terbaik Nabi Muhammad, Gelas Pecah Ditambal Hingga Cara Berpakaian

- 21 Juli 2022, 20:45 WIB
Kesederhanaan Manusia Terbaik Nabi Muhammad, Gelas Pecah Ditambal Hingga Cara Berpakaian
Kesederhanaan Manusia Terbaik Nabi Muhammad, Gelas Pecah Ditambal Hingga Cara Berpakaian /Instagram @kejadiansmg
 
 
SUMENEP NEWS - Manusia terbaik yang pernah hidup yaitu sosok besar dalam Islam Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam adalah sebaik-baik teladan.
 
 
Rasulullah sebagai seorang pemimpin umat, seorang khalifah, manusia terbaik, ash shadiqul mashduq (orang yang benar dan dibenarkan oleh Allah). 
 
Tidak kita temukan Nabi Muhammad dalam kehidupannya  bergelimang harta dan kemewahan. Sebaliknya kehidupan beliau sangat-sangat sederhana dan bersahaja ditengah sosok yang sangat bertakwa.
 
Terdapat riwayat-riwayat yang menunjukkan betapa sederhananya kehidupan Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam atau Nabi Muhammad, dilansir dari Muslim.or.id ada beberapa Kesederhanaan beliau yang tercatat dalam sejumlah kitab para ulama.
 
 
1. Gelas pecah ditambal oleh Nabi
 
Anas bin Malik radhiallahu’anhu mengatakan:
 
أنَّ قَدَحَ النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ انكسرَ ، فاتخذَ مكان الشَّعْبِ سلسلةً من فضةٍ
 
“Gelas Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pecah. Kemudian beliau menambal bagian pangkal gagangnya dengan perak” (HR. Bukhari no. 3109).
 
Sebagian kita mungkin memiliki gelas-gelas yang cantik dan menarik. Ketika retak, atau pecah, maka biasanya tak lagi berselera untuk memakainya dan akan berpikir untuk menggantinya dengan yang baru. 
 
Namun ternyata tidak dengan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, gelas yang pecah ditambal boleh beliau. Betapa sederhananya.
 
2. Sederhananya cara berpakaian Nabi
 
Dalam suatu hadits Bukhari-Muslim, diceritakan tentang seorang Arab Badwi (daerah gurun/desa pinggiran) yang mengajukan beberapa pertanyaan.
 
 
Pertanyaan penting dan mendasar kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, ketika beliau saat sedang berkumpul bersama para sahabatnya di masjid.
 
Namun yang menarik, perhatikan bagaimana ketika orang Badwi ini masuk ke masjid. 
 
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau mengatakan:
 
بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أَصْحَابِهِ جَاءَهُمْ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ فَقَالَ: أَيُّكُمُ ابْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ؟
 
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedang bersama para sahabatnya, datanglah seorang lelaki Badwi lalu bertanya: ‘siapakah diantara kalian yang merupakan cucu Abdul Muthalib?’”
 
Dalam riwayat lain:
 
بينما نحن جلوسٌ مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم في المسجدِ، دخل رجلٌ على جَمَلٍ، فأناخه في المسجدِ ثم عَقَلَهُ، ثم قال لهم : أَيُّكم مُحَمَّدٌ ؟
 
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedang bersama para sahabatnya, datanglah seorang lelaki sambil menunggang unta, lalu ia meminggirkan untanya di masjid kemudian mengikatnya. Ia bertanya: ‘siapakah diantara kalian yang bernama Muhammad?” (HR. Bukhari no. 63, Muslim no. 12).
 
Jadi lelaki Badwi ini hendak mencari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, seorang Rasul, namun dia melihat tidak ada orang penampilannya mencolok atau beda sendiri. Sehingga dia perlu untuk bertanya. 
 
Ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berbusana dan berpenampilan sebagaimana para sahabat, tidak beda sendiri, tidak mencolok perhatian, walaupun beliau seorang yang paling mulia di antara mereka.***
 
 
 

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x