Teknis Dan Tata Cara Puasa Sunnah Di Bulan Muharram 1444 H

- 20 Juli 2022, 20:37 WIB
Ternyata Ada 3 Jenis Puasa Muharram yang Paling Utama, Bukan Hanya Tasu'a dan Asyura
Ternyata Ada 3 Jenis Puasa Muharram yang Paling Utama, Bukan Hanya Tasu'a dan Asyura /

SUMENEP NEWS - simak Teknis dan tata cara puasa sunnah di bulan Muharram 1444 H.

Berpuasa di bulan Muharram 1444 H merupakan puasa yang disunnahkan yang berikut akan dijelaskan teknis dan tata cara melakukannya.

Adapun teknis dan tata cara puasa Muharram 1444 H sama dengan cara melaksanakan puasa sunnah lainnya.

Dilansir dari NU Online, puasa Muharram secara teknis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Baca Juga: Gugatan Uji Materi Aturan Ganja untuk Medis Ditolak MK, Dalil Permohonan Tak Beralasan Menurut Hukum

1. Niat

Seperti yang diketahui, bahwa tempat niat di hati. Niat puasa Muharram, baik secara umum maupun khusus puasa 10 hari awal Muharram, puasa Tasu’a, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram.

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”

Adapun niat puasa Tasu’a secara lengkap:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Artinya, “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”

Baca Juga: PMI Surabaya Buang 1000 Kantong Darah Mengandung Penyakit Menular dari Pendonor

Adapun niat puasa Asyura secara lengkap:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”

Selain niat di dalam hati, juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan.

Adapun waktu niat puasa Muharram, sama dengan puasa sunnah lainnya dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).

2. Makan sahur

Adapun waktu yang paling utama untuk makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

Baca Juga: Lolos Sanksi: WhatsApp, Instagram, dan Facebook Sudah Daftar PSE di Kominfo dan Batal Diblokir

3. Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan

Adapun hal yang membatalkan puasa adalah seperti makan, minum dan sebagainya.

4. Lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa

Yang membatalkan pahala puasa adalah seperti halnya berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).

5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib

Hl di atas diriwayatkan dalam Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri ‘alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294.***

 

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah