Ketiga, tidak boleh membatalkan puasa, apabila sakitnya ringan dan tidak masuk dalam kategori sakit yang membolehkan tayammum.
Contohnya adalah sakit kepala ringan atau nyeri persendian yang tidak ada hubungannya dengan puasa.
Jika orang tersebut berpuasa maka tidak berpengaruh kepada sakit yang dideritanya, apakah bertambah parah atau tidak.
Maka orang tersebut tetap memiliki kewajiban untuk berpuasa.
Kecuali sakitnya tersebut bertambah parah apabila melakukan puasa Ramadhan. Maka boleh membatalkan puasanya.***