3 Ketentuan Sakit yang Boleh Batalkan Puasa Ramadhan

- 31 Maret 2022, 15:46 WIB
3 Ketentuan Sakit yang Boleh Batalkan Puasa Ramadhan
3 Ketentuan Sakit yang Boleh Batalkan Puasa Ramadhan /

SUMENEP NEWS – Berikut penjelasan mengenai ketentuan sakit yang memboleh orang membatalkan puasa Ramadhan.

 

Apakah orang sakit saat bulan Ramadhan mendapat toleransi untuk tidak menunaikan ibadah puasa?

 

Berikut 3 ketentuan puasa bagi orang sakit pada saat puasa Ramadhan. Sebagaimana yang dikutip dari kitab Nihayat Az-Zein hlm. 189 adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Untuk Anda Yang Tidak Suka Kurus, Berikut Tips Agar Bisa Menambah Berat Badan

Pertama, boleh membatalkan puasa, apabila orang tersebut merasa khawatir atau bimbang dirinya akan mengalami sakit yang membolehkan tayammum sebagai ganti wudhu.

 

Maka orang tersebut boleh tidak berpuasa dan berikhtiar agar sakitnya cepat sembuh dengan minum obat atau mengkonsumsi makanan sehat dan sebagainya.

 

Kemudian wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadhan setelah sehat sesuai dengan jumlah puasanya yang ditinggal.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Tarawih Pada Malam Pertama, Tak Sabar Menunggu Ramadhan

Kedua, wajib membatalkan puasa apabila bahaya yang disebabkan puasa benar-benar terjadi atau lebih parah dari apa yang dibayangkan.

 

Boleh juga membatalkan puasa jika sakit tersebut akan menyebabkan timbulnya bahaya yang fatal seperti meninggal dunia atau menghilangnya fungsi anggota tubuh.

 

Contohnya penyakit lambung yang kronis, apabila dia berpuasa maka akan terjadi infeksi lambung yang mengancam jiwa atau jika tetap berpuasa maka lambungnya tidak akan bekerja dengan baik selamanya.

Baca Juga: Live Streaming Pertandingan Tinju Azka Corbuzier Vs Vicky Prasetyo Malam Ini

Maka orang sakit tersebut wajib membatalkan puasanya dan haram jika masih melanjutkan puasa Ramadhan.

 

Ketiga, tidak boleh membatalkan puasa, apabila sakitnya ringan dan tidak masuk dalam kategori sakit yang membolehkan tayammum.

 

Contohnya adalah sakit kepala ringan atau nyeri persendian yang tidak ada hubungannya dengan puasa.

 

Jika orang tersebut berpuasa maka tidak berpengaruh kepada sakit yang dideritanya, apakah bertambah parah atau tidak.

 

Maka orang tersebut tetap memiliki kewajiban untuk berpuasa.

 

Kecuali sakitnya tersebut bertambah parah apabila melakukan puasa Ramadhan. Maka boleh membatalkan puasanya.***

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x