Network
SUMENEP NEWS - Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik terpanas dalam sejarah modern yang telah menghasilkan berita dan komentar internasional selama bertahun-tahun. Namun, apa yang mungkin tidak banyak orang ketahui adalah peran yang dimainkan oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dalam mendukung Palestina.
Pada tahun 2023, Badan Intelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa Kim Jong Un telah memberikan dukungan kepada Palestina setelah konflik antara Hamas dan Israel. Menurut Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, Kim Jong Un telah menginstruksikan 'berbagai dukungan' untuk Palestina, dan tujuannya adalah untuk memanfaatkan situasi konflik tersebut.
Apa yang membuat informasi ini lebih menarik adalah latar belakang hubungan antara Korea Utara dan Palestina. Palestina adalah salah satu dari sedikit negara yang mengakui Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) sebagai negara yang sah. Oleh karena itu, dukungan Korea Utara untuk Palestina bukanlah sesuatu yang mengejutkan.
Baca Juga: Semangka: Pesan Dukungan dan Solidaritas untuk Palestina
Namun, apa yang membuat pernyataan Badan Intelijen Korea Selatan menarik adalah indikasi bahwa Korea Utara mungkin terlibat dalam perdagangan senjata dengan kelompok militan di Palestina, termasuk Hamas. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana Korea Utara terlibat dalam konflik Israel-Palestina dan dampaknya terhadap perdamaian di Timur Tengah.
Selain dukungan kepada Palestina, Kim Jong Un juga diduga terlibat dalam perdagangan senjata dengan Rusia, yang mungkin digunakan untuk meningkatkan kemampuan peluncuran satelit mata-mata Korea Utara. Ini menjadi sorotan karena upaya peluncuran satelit mata-mata Korea Utara yang gagal sebelumnya.
Dalam konteks ini, Korea Utara juga disebut memasok senjata ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina, termasuk peluru artileri dan senjata lainnya. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana peran Korea Utara dalam konflik internasional yang lebih luas.
Selain peran dalam konflik internasional, Badan Intelijen Korea Selatan juga mengungkapkan bahwa Korea Utara terlibat dalam serangan siber terhadap Korea Selatan dan mengklaim bahwa lebih dari 80 persen serangan siber asing terhadap Korea Selatan dilakukan oleh Korea Utara dan Tiongkok.
Baca Juga: Puisi untuk Palestina: Awan Hitam akan Pergi, Damai kan Kembali
