Sofan : Pantat Bayi…, merupakan bagian tubuh bayi yang sensitif. Sebelum pantat bayi kubedaki, terlebih dahulu wajib . . .
Umar : Ku Jilati…, ku cicipi adonan pentol itu, barang kali kurang gurih ku tambah dengan margarine…, apabila kurang asin ku tambah dengan . . .
Asnawy : “ Lipstick…, Bedak…, dan parfum pacarku…, selalu mengingatkanku di kala aku sedih, wajah pacarku membuat aku susah tidur, apalagi kalau dia memakai . . .
Sofan : Pampers…, adalah alat yang dapat menahan ompol bayi. Agar bayi bisa tertawa dan tetap sehat, ku ambilkan . . .
Umar : Pisau dan sendok, membantuku dalam membentuk adonan menjadi pentol. Agar hasilnya lebih cantik ku masukkan adonan itu ke dalam . . .
Asnawy : Celana pacarku, berwarna biru dan bajunya yang berwarna putih membuat dia terlihat begitu menawan. Sering kali aku bertanya, bolehkah aku . . .
Sofan : Mik Cucu Mik Cucu…, itulah kata-kata yang diucapkan bayi ketika haus. Agar bayi itu tenang langsung saja ku gendong, kemudian ku letakkan ke dalam . . .
Umar : Air yang mendidih, membuat pentol menjadi kenyal. Setelah masak, kusimpan di . . .
Sofan : Popok bayi, bila adik kecil pipis aku harus menggantinya dengan popok . . .
Asnawy : Pacarku, begitu merdu suaranya. Setiap kali dia bernyanyi aku serasa ingin . .