Umar : Gerobak pentol, sungguh besar jasamu. Berkat dirimulah aku mampu menjajakan . . .
Asnawy : Cinta, suatu anugrah terindah bagiku. Tiada makna hidup tanpa adanya cinta. Karna cinta itu bisa membuat . . .
Sofan : Bayi menangis, apabila bayi menangis aku harus segera menenangkannya dengan cara menyanyikan lagu . . .
Umar : Pentol! Pentol! Bakso! Bakso! Begitulah caraku menjajakan bakso setiap hari.Hujan dan panas tak menjadi penghalang.Oh pentolku . . .
Asnawy : Aku cinta padamu, saat ini aku ingin membelaimu lembut, membelai rambutmu yang indah. Wajahmu yang cantik bagaikan . . .
Umar : Daging giling, adalah salah satu bahan pembuat bakso yang sangat penting. Sebelum daging dimasukkan terlebih dahulu adonan wajib diberi . . .
Sofan : Kotoran-kotoran Bayi… adalah hal yang paling menjengkelkan bagiku. Setiap hari tugasku merawat bayi-bayi titipan orang tua. Setelah bayi-bayi itu kumandikan, langsung saja . . .
Umar : Ku Aduk-aduk dengan sekuat tenaga… ku pukul-pukul dengan keras agar adonan itu menjadi lembut. Kemudian adonan itu ku masukkan ke dalam . . .
Asnawy : “ Mulut Pacarku…, menghembuskan hawa segar odol Pepsodent, hidungnya yang mancung…, bibirnya yang ranum…, ingin sekali aku mengecup . . .
Baca Juga: Arti Makna Lirik Puisi Jikustik Viral Hari Ini, Ada Pesan Khusus Buat Kamu