Network
SUMENEP NEWS - Sastrawan sekaligus Penyair Kontemporer Joko Pinurbo meninggal dunia pada Sabtu 27 April 2024 jam 7.14 WIB.
Joko Pinurbo meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta lantaran penyakit yang dihadapinya saat ini.
Kabar ini pun dibenarkan oleh pihak keluarga dan sesama budayawan lain melalui unggahan media sosial seperti Eka Kurniawan.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M21 di Tahun 2024? Ini Ulasannya
Eka Kurniawan melalui postingan di Twitternya, menuliskan selamat jalan untuk penyair Indonesia yang karyanya sangat menginspirasi banyak orang.
"Selamat jalan, Mas @jokopinurbo. Damai mengarungi puisi abadi," ujar Eka Kurniawan.
Sebagai informasi, Joko Pinurbo lahir 11 Mei 1962 di Sukabumi, Jawa Barat. Semenjak lulus kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Sanata Dharma, Yogyakarta 1987, Ia sempat mengajar di almamaternya sembari mengurus majalah Basis.
Berikut beberapa karyanya sebagai berikut: Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), Telepon Genggam (2003), Kekasihku (2004), Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan (2005), Kepada Cium (2007), Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007), Tahilalat (2012), Haduh, aku di-follow (2013), Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan (2013). Joko Pinurbo juga menulis esai yang dimuat di beberapa surat kabar seperti Horison, Basis, Kalam, Citra Yogya, Jurnal Puisi, Mutiara, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Republika, Kompas, dan Bernas. Bahkan beberapa puisi Jokpin juga dimuat di beberapa antologi seperti Tugu (1986), Tonggak (1987), Sembilu (1991), Ambang (1992), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), dan Utan Kayu Tafsir dalam Permainan (1998).***
