SUMENEPNEWS - Pemerintah melalui Kementerian Agama akan mengumumkan hasil sidang isbat yang menetapkan awal bulan Ramadhan 2024 pada Minggu, 10 Maret 2024, pukul 19.00 WIB.

Metode hisab imkanur rukyat digunakan untuk menentukan tanggal tersebut, dengan persyaratan hilal minimal 3 derajat diatas ufuk dan elongasi bulan-matahari minimal 6,4 derajat.

Hasil sidang isbat Indonesia sesuai dengan kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Serta merupakan penerapan metode yang pertama kali dilakukan pada tahun 2022. Nahdlatul Ulama, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, juga mengadopsi metode tersebut.

Baca Juga: 20 Tulisan Pawai Marhaban Ya Ramadhan 2024, Biar Pawai Makin Bermakna dan Berwarna

Meskipun ada usulan untuk menghilangkan sidang isbat karena masalah biaya, Kementerian Agama tetap akan mengadakan konferensi pers pada pukul 19.05 WIB yang dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia.

Muhammadiyah menetapkan awal bulan Ramadhan pada Senin, 11 Maret 2024, menggunakan metode hisab sebagai dasar penentuan tanggal.

Mereka juga menetapkan 1 Syawal pada tanggal 10 April 2024. Muhammadiyah berpendapat bahwa metode hisab sudah cukup dan lebih hemat dari segi anggaran negara.

Dalam menentukan awal bulan Ramadhan 2024, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki, dengan fokus pada peredaran bulan dan matahari secara hakiki, dengan kriteria terbentuknya hilal bulan sabit tipis sebagai penanda awal bulan baru.

Baca Juga: 10 Kegiatan Ramadhan 2024 untuk Anak TK yang Menarik dan Asik Sekali untuk Guru di Sekolah