Hal tersebut tentu ditentang oleh pimpinan militer khususnya Angkatan Darat karena dikhawatirkan unsur ini akan disalahgunakan oleh PKI untuk merebut kekuasaan seperti peristiwa yang telah terjadi di Rusia dan RRC.
Situasi sebelum terjadinya G30S PKI sempat menimbulkan ketegangan antara Angkatan Darat dengan PKI. PKI beranggapan bahwa Angkatan Darat merupakan ancaman bagi mereka dalam upaya membangun negara komunis di Indonesia. Begitupun Angkatan Darat menganggap bahwa paham komunis sangat bertentangan dengan Ideologi Pancasila.
Baca Juga: Panduan Sukses Membuat Konten di YouTube: Tips dan Trik untuk Pemula
Isu Dewan Jenderal
PKI berupaya menyebarkan propaganda terkait isu Dewan Jenderal. Isu Dewan Jenderal merupakan isu yang dibuat oleh PKI untuk menuduh beberapa Jenderal TNI AD yang dicurigai akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada Hari Angkatan Bersenjata yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 1965.
Dengan dalih menyelamatkan Presiden Sukarno dan mencegah kudeta yang akan dilakukan oleh Dewan Jenderal, PKI melancarkan aksi G30S PKI tepat pada tanggal 30 September 1965.
Gerakan 30 September 1965
Pada 30 September 1965, Letkol Untung Syamsuri yang merupakan Komandan Batalyon Cakrabirawa berhasil menyusun rencana untuk melancarkan aksi penculikan terhadap para Jenderal TNI AD dengan mengerahkan pasukan Tjakrabirawa. Jenderal TNI AD yang menjadi target penculikan tersebut diantaranya :
1) Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani
2) Jenderal TNI A.H Nasution
3) Letjen TNI (Anumerta) S. Parman
4) Letjen TNI (Anumerta) R. Suprapto