Lalu, diketik oleh Sayuti Melik, seorang wartawan yang aktif di dunia politik.
Naskah Proklamasi Kemerdekaan dari Sukarno itu diketik oleh Sayuti Melik agar tidak menimbulkan persepsi yang salah tentang teks proklamasi.
Dalam proses pengetikannya, Sayuti Melik mengubah tiga kata di dalam teks proklamasi yang telah disusun sebelumnya.
Kata tersebut adalah kata 'tempoh' diganti menjadi 'tempo, 'wakil-wakil bangsa Indonesia' diubah menjadi 'atas nama bangsa Indonesia', dan pengubahan tulisan bulan dan hari.
Sayuti Melik meninggal di Jakarta pada 2 Maret 1989. ***