Kesaksian Korban Mas Bechi: Diancam, Disiksa, Disekap, dan Diperkosa Setiap Bulan

- 14 Juli 2022, 22:15 WIB
Kesaksian korban Mas Bechi yang mulai terungkap dari disiksa, disekap, diancam, bahkan melakukan pemerkosaan kepada santriwati mulai terungkap
Kesaksian korban Mas Bechi yang mulai terungkap dari disiksa, disekap, diancam, bahkan melakukan pemerkosaan kepada santriwati mulai terungkap /Antara/Umarul Faruq/

Baca Juga: Batalkan Pencabutan Izin Operasional Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Ini Penjelasan Pemerintah

Dia adalah putra dari pemimpin pesantren, yaitu Kiai Muchtar Mu'thi. Mas Bechi juga menjabat guru dan wakil rektor di pesantren tersebut, sekaligus Ketua Umum Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah.

Korban yang telah ditelusuri oleh kepolisian diduga hanya sebagian. Diperkirakan korban Bechi lainnya masih banyak dan belum berani melaporkan.

Saat mandi, kami diminta mengenakan jarit Sidomukti. Katanya agar mulia dan mendapat ilmu metafakta. Kata Bechi, itu ilmu sudah ada sejak 100 ribu tahun lalu."

"Itu yang saya tahu ada 15 orang. Mereka cerita ke saya juga. Sangat mungkin masih ada korban lain," ujar narasumber tersebut, Jumat, 8 Juli 2022.

Baca Juga: Kemenag Cabut Izin Oprasional Pesantren Syiddiqiyah Jombang Usai Penangkapan MSAT, Begini Alasannya!

Salah satu kasus perkosaan tersebut bahkan terjadi sejak 2012. Tidak hanya memperkosa, mas Bechi juga diyakini telah melakukan berbagai jenis penyiksaan kepada santriwati.

Jika korban melakukan perlawanan, mas Bechi langsung menyundutkan rokok yang masih menyala ke arah pelipis korban. Tidak jarang, punggung dan kaki korban yang saat itu masih berusia belasan tahun juga mengalami lebam akibat penyiksaan.

Setiap bulan, mas Bechi juga memaksa bertemu dan memperkosa korban. Perlakuan tersebut juga disertai ancaman. Korban diancam, jika berani melawan, akan dikeluarkan dari pondok, aibnya disebarkan, dan dihancurkan keluarganya.


Kejadian malang tersebut terungkap dikemudian hari setelah banyak korban yang berani melapor, dan juga menurut kesaksian pemerkosaan disertai kekerasan sudah terjadi sejak lama.***

Halaman:

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah