DPR Memastikan Keselamatan WNI kepada Pemerintah Usai Kericuhan Penurunan Presiden Sri Lanka

- 11 Juli 2022, 21:03 WIB
DPR Memastikan Keselamatan WNI kepada Pemerintah Usai Kericuhan Penurunan Presiden Sri Lanka
DPR Memastikan Keselamatan WNI kepada Pemerintah Usai Kericuhan Penurunan Presiden Sri Lanka /Twitter /
 
 
 
SUMENEP NEWS - Salah satu anggota komisi I DPR Christina Aryani meminta kejelasan untuk perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka.
 
Komisi I DPR RI terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk terus memastikan langkah-langkah untuk melindungi WNI yang saat ini ada di negara konflik tersebut. 
 
Saat terjadi kericuhan di luar negeri maka yang harus pertama kali menjadi prioritas adalah WNI yang tinggal di negara tersebut.
 
"Pelindungan WNI sangat penting, utamanya untuk memastikan mereka tidak terkena imbas baik fisik seperti keselamatan pribadi akibat unjuk rasa maupun krisis karena kehilangan pekerjaan akibat gejolak ekonomi dan politik yang terjadi," kata Christina saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
 
 
Dilansir dari Antara News, menurut catatan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kolombo, terdapat 340 WNI di Sri Lanka dengan mayoritas adalah pekerja migran sektor pariwisata, konstruksi, serta WNI yang menikah dengan warga negara Sri Lanka.
 
"Kami mendorong Kemenlu dan Perwakilan untuk mematangkan rencana kontinjensi dalam penanganan situasi di Sri Lanka, mulai dari distribusi bantuan logistik sampai dengan evakuasi ketika diperlukan," ujar Christina.
 
Christina percaya KBRI Kolombo sanggup untuk mengedepankan keselamatan dan perlindungan WNI selama krisis berlangsung, dan berharap agar situasi krisis politik Sri Lanka bisa segera teratasi serta situasi kembali normal.
 
 
WNI di Sri Lanka juga diharapkan untuk selalu aktif membangun komunikasi dengan KBRI Kolombo untuk memonitor perkembangan, termasuk mematuhi arahan KBRI.
 
Bentuk Upayanya yaitu dengan menghindari tempat-tempat kerumunan massa, membatasi pergerakan kecuali untuk hal-hal esensial, serta tidak terlibat langsung atau tidak langsung dalam aksi demonstrasi karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. 
 
Sebelumnya melalui foto yang beredar di media massa ratusan orang terlihat berjalan menyusuri istana, dan beberapa di antaranya juga berenang di kolam yang mewah. Sebagian lain terlihat tertawa dan bersantai di kamar tidur megah gedung tersebut.
 
 
Selain itu, pengunjuk rasa juga menduduki kantor Gotabaya Rajapaksa tidak lama setelah mereka menggeruduk istana presiden. Kaburnya Presiden Sri Lanka dari simbol kekuatan negara itu tak pelak menimbulkan pertanyaan terkait keinginan Rajapaksa untuk tetap menjabat.***
 
 
 
 

Editor: Khoirul Umam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah