Aplikasi MyPertamina Dianggap Kurang Tepat Untuk Diterapkan, Fahmy Radhi Kirimkan Saran

- 11 Juli 2022, 16:00 WIB
Pendaftaran offline aplikasi MyPertamina di Kota Bandung, Jawa Barat. /Instagram.com/@mypertamina
Pendaftaran offline aplikasi MyPertamina di Kota Bandung, Jawa Barat. /Instagram.com/@mypertamina /

SUMENEP NEWS - Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada mengimkan pesan ke Jakarta, bahwa aplikasi MyPertamina dianggap kurang tepat untuk diterapkan.

Aplikasi MyPertamina masih kurang cocok diterapkan, mengingat kurang cakapnya seseorang pada teknologi.

Dilansir dari antara news, Fahmy Radhi menyarankan bahan bakar minyak nonsubsidi jenis Pertalite hanya dibagikan untuk kendaraan jenis motor dan angkutan umum.

"Pertalite perlu pembatasan untuk menurunkan beban subsidi di APBN. Kriteria pembatasan dibuat sederhana dan operated di SPBU, tanpa MyPertamina," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin, dikutip dari Antara News.

Baca Juga: LINK Tes Usia Mental yang Sedang Trend di Twitter, Cek Sekarang Juga

Aplikasi MyPertamina dipandang masih belum tepat diterapkan karena infrastruktur digital masih belum memadai, serta faktor gagap teknologi.

Pendistribusian bahan bakar minyak bersubsidi yang langsung berhadapan dengan pihak penerima akan lebih mudah diterapkan saat proses pengisian di SPBU.

Skema demikian, juga dirasa mampu meredam peralihan konsumsi masyarakat dari BBM nonsubsidi ke BBM subsidi.

"Premium dihapuskan, alasannya meski volume kecil dan distribusi hanya di luar Jamali (Jawa, Bali, dan Madura), tapi impor dan subsidi content cukup besar," kata Fahmy.

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah