Para petugas khusus di Masjidil Haram itu tersebar di delapan titik, baik di dalam maupun di luar masjid.
Mereka ada yang di lokasi tawaf, lokasi sa’i, pintu Babussalam, sekitar Tower Zamzam, serta tiga terminal bus yang ada di seputar Masjidil Haram.
Selain memberi rasa aman bagi jemaah, petugas khusus ini juga membantu memenuhi kebutuhan jemaah haji, di antaranya membantu jemaah agar tidak menggunakan jasa kereta dorong ilegal, juga membantu jemaah yang kehilangan sandal.
“Termasuk kereta dorong kita juga arahkan dan sosialisasikan untuk kereta dorong yang resmi. Kami juga punya banyak sandal untuk membantu jemaah yang kehilangan sandal,” ujarnya.
Baca Juga: Panduan Pemotongan Hewan Kurban Menjelang Idul Adha dalam Situasi Wabah PMK
Hasil evaluasi sementara, masalah jemaah yang paling banyak terjadi di Masjidil Haram adalah lupa atau tidak tahu jalan pulang ke hotel.
“Hampir tidak ada risti (pelindungan), seperti tahun 2019 yang luar biasa. Tiap hari 2019, hampir ada 200 jemaah tersesat, sekarang paling banyak 20. Ini sama teman-teman langsung diatasi. Kalau ada jemaah yang tersesat, petugas wajib membantu sampai titik bus pengantaran,” ungkap Muftil Umam. ***