Pertarungan Dua Tokoh Pemimpin Daerah Bakal Calon Presiden 2024, Siapakah Dia?

- 7 Oktober 2021, 17:27 WIB
Ramai wacana pasangan capres cawapres Anies Baswedan (kiri) dan Ganjar Pranowo (kanan) di Pemilu 2024, Hilmi Firdausi mengaku menunggu rekomendasi dari ulama
Ramai wacana pasangan capres cawapres Anies Baswedan (kiri) dan Ganjar Pranowo (kanan) di Pemilu 2024, Hilmi Firdausi mengaku menunggu rekomendasi dari ulama /Kolase dari Instagram.com/@aniesbaswedan/@ganjar_pranowo/

SUMENEP NEWS - Pertandingan partai politik dalam memprediksi bakal calon presiden dan wakil presiden pada pilpres 2024 semakin memanas.

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo adalah dua tokoh pemimpin yang tengah genjar dibanding-bandingkan. Siapakah yang layak di antara keduanya yang akan memimpin Indonesia di pilpres 2024 mendatang?

Entahlah, kita belum bisa menentukannya saat ini. Namun, beberapa lembaga survey pun akhir-akhir ini tengah melakukan pengumpulan data dari responden di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Lirik Shalawat Nahdiyin Lengkap dengan Artinya

di antaranya adalah lembaga survey milik Saeful Mujani, yaitu SMRC (Saeful Muljani Research and Consulting).

salah satu temuan survei opini publik terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ yang dirilis pada Kamis, 7 Oktober 2021 di Jakarta.

Survei opini publik ini digelar pada 15 - 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Dalam presentasinya, Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menjelaskan bahwa banyak faktor yang menentukan pemilih memilih seorang calon presiden. Secara psikologis, kognisi (pengetahuan) tentang calon adalah syarat dasar bagaimana pemilih memilih. Pemilih memilih calon A bisa karena hanya tahu A, tidak tahu calon yang lain. Bila pemilih tahu semua calon yang bersaing maka yang menentukan bukan lagi ‘tahu’ tapi faktor lain, termasuk ‘suka’ pada calon. Kondisi saat ini, tingkat pengetahuan publik pada nama-nama tokoh calon presiden 2024 belum merata.

Baca Juga: Marak Penjual Rokok Ilegal di Sumenep, Pemerintah Siapkan Skema Pemberantasan

Halaman:

Editor: Iqbal Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x