Indonesia dan Arab Saudi Bentuk Tim Bersama Siapkan Pelaksanaan Haji 2023

17 Juli 2022, 17:05 WIB
Indonesia dan Arab Saudi Bentuk Tim Bersama Siapkan Pelaksanaan Haji 2023 /Pixabay/

SUMENEP NEWS – Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi membentuk tim bersama untuk persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun 2023.

Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi telah berdiskusi terkait persiapan haji 2023.

Dalam diskusi tersebut, sejumlah catatan ibadah haji telah disampaikan, baik dari sisi penyelenggaraan di Indonesia maupun di Arab Saudi, sebagai bahan persiapan haji 2023.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, layanan kepada jemaah haji menjadi tanggung jawab dua negara.

Baca Juga: Masih Hujan di Saat Musim Kemarau Tahun Ini, Berikut Penjelasan BMKG

Dilansir dari kemenag.go.id, Menag Yaqut menyampaikan,

"Kami sepakat membuat taskforce atau tim bersama untuk membahas persiapan haji tahun depan agar lebih baik lagi."

Menurutnya, tim itu akan berdiskusi bersama agar masalah yang ditemukan di lapangan yang dihadapi jemaah haji bisa diperbaiki di masa yang akan datang.

Dari sisi Indonesia, Menag Yaqut antara lain mengindentifikasi masih ada petugas yang kurang disiplin.

Menag mengakui bahwa upaya mendisiplinkan lebih 2.000 petugas menjadi pekerjaan tersendiri.

Baca Juga: Teks Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun Baru Islam 2022/1444 H

"Ke depan, saya pastikan semua yang terlibat dalam penugasan layanan ibadah haji harus disiplin. Semua harus diniatkan betul dari Tanah Air untuk melayani jemaah, dan bonusnya ikut beribadah haji. Jangan dibalik," ujar Menag Yaqut, di Jeddah, Arab Saudi, Jumat, 15 Juli 2022.

Sementara itu dari sisi Arab Saudi, Menag antara lain menyoroti dua hal.

Pertama, penambahan toilet perempuan.

Menurutnya, jemaah haji Indonesia mayoritas perempuan dan mereka membutuhkan waktu lama saat di toilet.

"Sehingga toliet di Masyair (Arafah, Muzdalifa, Mina) perlu ditambah," ucap Menag Yaqut.

Kedua, terkait pelayanan di Masyair yang dinilai belum seimbang, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

Menurut Menag Yaqut, dengan kenaikan harga yang signifikan, harusnya layanan yang diberikan bisa lebih baik lagi.

Baca Juga: Doa Pengasihan Islami, Baca Surah Ini Bagi Sulit Mendapatkan Jodoh dan Pasangan

Hal tersebut akan dibicarakan dengan pemerintah Arab Saudi.

Dalam pertemuan informal, Menag Yaqut sudah menyampaikan ke Menteri Umrah dan Haji Saudi terkait hal itu.

"Saya sampaikan, ini yang mengeluh saya, lho bukan jemaah. Dari apa yang kami bayarkan di Masyair, saya merasa masih jauh dari ekspektasi saya. Kita lalu sepakat membuat tim bersama atau taksforce," katanya.

Pada kesempatan itu Menag Yaqut menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi, Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.

Menag yakin Pemerintah Saudi telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada jemaah haji seluruh dunia.

Kalau ada kekurangan, itu masih dalam taraf kewajaran.

"Apalagi haji sudah off dua tahun karena pandemi. Banyak model baru juga dalam penyelenggaraannya yang mengarah pada digitalisasi. Banyak penyesuaian, dan dalam waktu sempit, Pemerintah  Saudi sudah melakukan yang terbaik," ujar Menag Yaqut. ***

 

Editor: Khoirul Umam

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler