Network
Namun, di zaman sekarang, banyak orang yang suka membuka aib orang lain. Mereka memiliki mata, hati, dan tangan yang jahil. Mereka memanfaatkan hp temannya yang tertinggal sebentar untuk mengintip dan menghakimi kehidupannya.
Mereka merasa kasihan dan merendahkan orang lain, padahal mereka sendiri berhati busuk. Mereka penasaran dengan hal-hal yang tidak perlu mereka ketahui.Padahal, membuka aib orang lain adalah perbuatan yang tercela dan berdosa.
Allah dan Rasul-Nya telah mengancam orang-orang yang suka mencari-cari kesalahan dan kekurangan orang lain. Allah akan membongkar, merendahkan, dan mempermalukan mereka, bahkan di tengah rumah mereka sendiri. Mereka akan menjadi orang yang tidak dihormati oleh keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu, kita harus menjauhi sifat ingin tahu tentang kekurangan orang lain. Kita harus menutupi aib saudara-saudara kita, bukan menyebarkannya. Kita harus menjaga privasi dan rahasia orang lain, seperti kita menjaga aib kita sendiri.
Dengan begitu, kita akan mendapatkan kebahagiaan dari Allah. Allah akan menutupi kekurangan kita dengan sitir-Nya. Allah akan menjaga kehormatan kita di hadapan orang lain. Kita akan bisa bersikap positif dan bersangka baik kepada sesama. Kita akan terhindar dari siksa dan kebusukan jiwa hati.
Mencari-cari kekurangan orang adalah dosa besar yang harus kita hindari. Umar bin Khattab pernah berkata, “Rumah orang yang terhormat biasanya memiliki tembok yang tinggi.” Artinya, kita harus menghormati privasi dan kehormatan orang lain, dan tidak mencampuri urusan mereka yang tidak ada hubungannya dengan kita.
