Asal dan Usul Ketupat yang Masih Saja Orang Belum Mengetahui, Simak Filosofi Ketupat Di Sini!

- 15 April 2024, 08:00 WIB
Asal dan usul atau filosofi ketupat yang masih saja belum ada yang mengetahui - cerita ketupat ini membuat orang ingin membacanya
Asal dan usul atau filosofi ketupat yang masih saja belum ada yang mengetahui - cerita ketupat ini membuat orang ingin membacanya /Kontributor Pikiran Rakyat/Kholid/

Menurut teori ini, ketupat pertama kali dibuat sebagai persembahan kepada roh atau dewa-dewa, dengan harapan akan mendatangkan keberuntungan dan keselamatan bagi komunitas.   

Ketupat sudah ada sejak zaman Hindu-Budha, bahkan jauh sebelum ketupat menjadi bagian tradisi lebaran di Indonesia.

Di kalangan umat muslim, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga abad ke-15. Rupanya, Sunan Kalijaga memaklumi benar dengan budaya masyakat di Pulau Jawa pada masa itu yang masih beragama Hindu-Buda.

Asimilasi budaya pun dilakukannya melalui ketupat. Akhirnya, kesakralan budaya ketupat dalam Hindu-Budha bergeser menjadi tradisi Islami.

Baca Juga: Wisata Bukit Tinggi Daramista Sumenep 2024, Lokasi dan Jarak Tempuh Bagi Wisatawan Pada Liburan Lebaran

Dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa, Sunan Kalijaga membudayakan istilah yang dikenal dengan Bakda (Ba’da) yang artinya "setelah".

Ada dua buah Bakda yang dibudayakannya, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran adalah saat Hari Raya Idul Fitri, di mana seluruh umat Islam diharamkan untuk berpuasa.

Sedangkan Bakda Kupat yaitu hari raya bagi orang yang melaksanakan puasa Syawal selama enam hari. Biasanya, Bakda Kupat dilaksanakan satu minggu setelah lebaran.

Adapun ketupat atau kupat, konon merupakan singkatan dari bahasa Jawa "ngaku lepat" yang artinya mengakui kesalahan.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kupat merupakan singkatan dari "laku papat" atau empat tindakan.

Halaman:

Editor: Alif Iqbahtullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah