SUMENEP NEWS - Ramadhan sudah memasuki hari ketiga Ramadhan, bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak yang masih balita, tidak ada salahnya mengajarkan anak untuk puasa Ramadhan.
Suasana Ramadhan yang khas sudah terasa sejak sekarang., terlihat dari ramainya iklan bertema puasa di Televisi. Supermarket pun sudah dipenuhi dengan kue-kue kaleng khas Idul Fitri.
Masyarakat penuh sukacita, bulan suci Ramadhan adalah hal yang dirindukan Momentum hangat yang bisa dirasakan oleh seluruh umat muslim di muka bumi.
Momentum tertentu yang hanya bisa dilaksanakan dan dirasakan saat bulan Ramadhan saja, mulai dari buka puasa bersama, sahur bersama keluarga, ngabuburit mencari takjil, sampai berbagi takjil ke pengendara yang berlalu lalang.
Baca Juga: Sikat! 12 Kode Voucher Lazada 15 Maret: 100 Persen Gratis Ongkir Plus Diskon 80 Persen
Menikmati suasana puasa bersama keluarga menjadi momentum yang paling indah. Menyiapkan sajian untuk berbuka, tarawih bersama, sahur bersama, sampai menyiapkan seragam untuk hari Raya.
Flashback sejenak saat kita masih kecil ketika orangtua untuk pertama kalinya mengenalkan puasa kepada kita. Perlahan kita dilibatkan dalam momentum puasa. Yang paling ditunggu adalah mendapatkan amplop THR yang biasanya dibagikan saat berkumpul di rumah nenek.
Sebenarnya, kapan usia ideal si kecil belajar puasa?Apakah dulu ketika orangtua kita mengajak kita berpuasa dengan metode yang sudah benar?
Bagi si kecil yang tumbuh kembang di lingkungan yang menaati aturan agama Islam, ia pasti mulai bertanya-tanya terkait puasa. Apalagi ketika ada temannya yang bertutur penuh bangga sedang melaksanakan puasa dan berniat menuntaskan sampai maghrib.