Pandangan Islam dan Budaya Jawa Mengenai Tradisi Malam Satu Suro, Berikut Penjelasannya

- 25 Juli 2022, 16:26 WIB
Ilustrasi malam satu suro. 4 Weton Ini Dilarang Keluar Rumah Saat Malam Satu Suro, Simak Penjelasannya di Sini
Ilustrasi malam satu suro. 4 Weton Ini Dilarang Keluar Rumah Saat Malam Satu Suro, Simak Penjelasannya di Sini /Pixabay

SUMENEP NEWS– Dalam artikel ini akan dikupas mengenai pandangan Islam dan Budaya Jawa terhadap tradisi malam satu suro atau dikenal dengan malam tahun baru islam.


Malam satu suro merupakan malam dimulainya menurut kalender Jawa, sedangkan dalam kalender hijriyah dimulainya bulan Muharram.


Peringatan malam satu suro merupakan sebuah malam yang dinanti-nanti oleh banyak ummat islam, karena dianggap sebagai malam yang istimewa.


Malam satu suro dalam kalender hijriyah yaitu malam satu muharram, dimana bulan tersebut merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan.

Baca Juga: Ada Apa di Malam Satu Suro? Berikut 4 Mitos yang Masih Beredar di Masyarakat Sampai Sekarang


Dijelasakan dalam QS. At-Taubah ayat 36, sesungguhnya ada 12 bulan disisi Allah sedangkan dalam penciptaan langit dan bumi ada empat bulan yang suci.


Dan juga dijelaskan dalam hadist riwayat Bukhari nomor 3025 yang menjelaskan bahwa yang dimaksud 4 bulan istimewa yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.


Dalam empat bulan tersebut dinamakan bulam haram, karena dalam bulan tersebut diharamkan untuk membunuh dan ditekankan untuk menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah.


Dalam Islam, bulan Muharram (suro dalam Kejawen) adalah bulan Allah SWT atau Syahrullah.

Halaman:

Editor: Saiful Bahri

Sumber: Media Magelang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x