6 Amalan Sunnah Idul Adha Dengkapi Dalil Hadis dan Keterangan Ulama, Umat Islam Rugi Jika Meninggalkannya

- 4 Juli 2022, 19:03 WIB
Simak beberapa amalan sunah Idul Adha yang seharusnya dilakukan dan terdapat beberapa keutamaan bila dilakukan
Simak beberapa amalan sunah Idul Adha yang seharusnya dilakukan dan terdapat beberapa keutamaan bila dilakukan /Freepik/pikisuperstar

SUMENEP NEWS – Simak 6 amalan sunnah hari raya Idul Adha yang dilengkapi dengan dalil hadis dan keterangan ulama, umat Islam jangan tinggalkan amalan ini.

Berikut akan diulas 6 amalan sunnah Idul Adha yang sangat diajurkan untuk dilaksanakan bagi umat Islam.

6 amalan sunnah yang sangat dianjurkan diamalkan saat menjelang hari raya Idul Adha ini dilengkapi dengan dengan dalil hadis dan keterangan ulama sunni.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini dengan ikhlas dan tulus niat mendekatkan diri kepada Allah.

Baca Juga: Fenomena Supermoon 14 Juli 2022, Pengaruhnya pada Pasang Surut Air Laut

Masing-masing amalan sunnah berikut memiliki fadilah dan keutamaannnya sendiri dalam kesunnahan yang berbeda.

Momen hari raya Idul Adha yang datang hanya satu kali dalam setahun tertalu mahal jika harus dilewatkan dengan pekerjaan yang kurang memiliki nilai faidah.

Inilah 6 amalan sunnah hari raya Idul Adha lengkap dengan dalil hadis dan keterangan para ulama sebagaimana yang dikutip dari NU Online.

  1. Mengumandangkan takbir baik di masjid maupun mushalla dan rumah-rumah pada malam hari raya Idul Adha.

 Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 Tahap 2 Dibuka, Ada 3 Kategori, Simak Agar Tidak Keliru

Takbir ini dikumandangkan mulai terbenamnya matahari hingga khatib atau imam naik ke mimbar untu berkhutbah dan berlanjut hingga tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyrik.

Sebab pada malam-malam itu umat Islam sangat diajurkan untuk mengagungkan, memuliakan dan menghidupkannya dengan berbagai amalan dan ibadah.

فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ

"Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah."

Baca Juga: Wajib Diketahui ! Ini Waktu 3 Hari yang Haram Berpuasa di Hari Raya Idul Adha 2022

Dalam keterangan lain, ulama menjeaskan bahwa sangat baik bila pada malam hari raya Idul Adha diisi dengan shalat maghrib, isya` hingga subuh secara berjamaah.

  1. Mandi sunnah sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat Idul Adha, kesunahan mandi ini mulai dari pertengahan malam, sebelum subuh dan sesudah subuh, namun yang lebih utama mandi pas sebelum berangkat ke masjid atau sesudah subuh.

يُسَنُّ الْغُسْلُ لِلْعِيدَيْنِ، وَيَجُوزُ بَعْدَ الْفَجْرِ قَطْعًا، وَكَذَا قَبْلَهُ، ويختص بالنصف الثاني من الليل  

"Disunnahkan mandi untuk shalat Id, untuk waktunya boleh setelah masuk waktu subuh atau sebelum subuh, atau pertengahan malam."

Baca Juga: Lakukan 5 Amalan Sunnah Ini Sebelum Shalat Idul Adha, Salah Satunya Mempererat Silaturahmi dan Salaman

Adapun letak kesunahannya pada mengerjakan mandi, jadi baik laki-laki maupun perempuan yang hendak melaksanakan shalat Idul Adha maupun perempuan yang udzur tetap mendapat kesunahanan mandi.

  1. Memakai wangi-wangian atau parfum, mencukur rambut, memotong kuku dan menghilangkan kotoran yang ada di luar badan untuk memuliakan hari raya Idul Adha.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini,

  والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

  "Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian."

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Tubuh Dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Ini Penjelasan Kemenag Indonesia

  1. Memakai pakaian suci, sopan, warna putih polos dan yang terbaik yang dimiliki, umumnya orang-orang akan membeli pakaian baru.

Namun jika tidak memilikinya, maka cukup dengan mengenaan pakaian yang bersih dan suci.

Sabda Nabi SAW berikut memberi penjelasan tentang memakai pakaian yang paling baik, riwayat dari Sahabat Ibnu Abbas RA,

   كَانَ يلبس في العيد بد حبرة  

 "Rasulullah SAW di hari raya Id memakai Burda Hibarah (pakaian yang indah berasal dari yaman)."

Kesunahan ini hanya berlaku pada kaum laki-laki saja, semanatara kaum perempuan cukup memakai pakaian yang sedarhana.

Sebab menurut keterangan ulama, perempuan yang akan ke luar rumah memaki pakaian bagus dan berdandan serta memakia parfum dengan aroma aroma kuat hukumnya makruh.

Baca Juga: Malaysia Open 2022: Jojo Melangkah ke Semi Final, Ginting Dikalahkan Pebulutangkis Nomor 1 Dunia

Dalam Kitab Raudlatut Thalibin dijelaskan:

  وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.  

 "Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukupla ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian."

Baca Juga: Profil ACT, Organisasi Kemanusian dan Sosial yang Tengah Jadi Sorotan di Twitter Lengkap Daftar Pengurus

  1. Berjalan kaki dan berangat lebih awal saat pergi ke masjid untuk shalat Idul Adha sebab setiap lahkan akan dihitung pahala dan kebaikan.

Sebagaimana sabda Nabi SAW riwayat dari Ibnu Umar,

  كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

  "Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat shalat Id."

Imam Nawawi dalam Kitabnya Raudlatut Thalibin menerangkan anjuran tersebut,

  السُّنَّةُ لِقَاصِدِ الْعِيدِ الْمَشْيُ. فَإِنْ ضَعُفَ لِكِبَرٍ، أَوْ مَرَضٍ، فَلَهُ الرُّكُوبُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْقَوْمِ أَنْ يُبَكِّرُوا إِلَى صَلَاةِ الْعِيدِ إِذَا صَلَّوُا الصُّبْحَ، لِيَأْخُذُوا مَجَالِسَهُمْ وَيَنْتَظِرُوا الصَّلَاة  

“Bagi yang hendak melaksanakan shalat Id disunahkan berangkat dengan berjalan kaki, sedangkan untuk orang yang telah lanjut usia atau tidak mampu berjalan maka boleh ia menggunakan kendaraan. Disunnahkan juga berangkat lebih awal untuk shalat Id setelah selesai mengerjakan shalat subuh, untuk mendapatkan shaf atau barisan depan sembari menunggu dilaksanakannya shalat”.

Baca Juga: Pemerintah Buka Pendaftaran CPNS 2022, Apa Saja Formasi yang Dibutuhkan, Kapan Dibuka?

  1. Menahan diri atau tidak makan sebelum shalat Idul Adha dan makan setelah melaksanakannya.

   عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع  

"Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah."  

Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA

  انَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا

  Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil.

Demikian 6 amalan sunnah hari raya Idul Adha yang dilengkapi dengan dalil Hadis dan keterangan ulama.***

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah