TEKS Khutbah Idul Adha 1443 H, Hikmah Dibalik Kurban Hewan pada Hari Raya

- 4 Juli 2022, 11:00 WIB
Khutbah Idul Adha tentang penyembelihan hewan kurban.
Khutbah Idul Adha tentang penyembelihan hewan kurban. /Pixabay / apassingstranger.

SUMENEP NEWS –  Berikut ini teks khutbah Idul Adha 1443 H secara lengkap dan terbaru.

Dapatkan teks khutbah Idul Adha 1443 H yang menceritakan tentang hikmah kurban.

Adapun teks khutbah Idul Adha 1443 H sudah tersedia secara lengkap.

Bagi Khotib bisa membaca teks khutbah Idul Adha 2022 yang sudah disediakan.

Baca Juga: KRONOLOGI Penyebab Kecelakaan Ibu dan Adik Ayu Anjani di Labuan Bajo

Sebagaimana ketetapan Kemenag awal Dzulhijjah 1443 H jatuh pada tanggal 1 Juli 2022 berdasarkan hasil sidang isbat.

Bulan Dzulhijjah merupakan salah-satu bulan yang dimuliakan Allah (Syahrul hurum) untuk umat Islam.

Salah-satu keistimewaan bulan Dzulhijjah ini adalah disyariatkannya menyembelih hewan kurban setelah melaksanakan shalat Idul Adha bagi yang mampu.

Adapun hewan yang bisa dijadikan hewan kurban sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah adalah onta, sapi atau lembu dan kambing.

Baca Juga: Jamaah Haji Kloter Terakhir Diberangkatkan, Berikut Pesan Ketua PPIH

Berhubungan dengan hal tersebut, dilansir dari laman berikut adalah contoh khutbah Idul Adha 2022 yang membahas mengenai tiga hikmah dibalik penyembelihan hewan kurban:

Khutbah pertama

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3)اللهُ اَكبَرْ (×3

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ

اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 

Hadirin, Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah..

Baca Juga: Lima Provinsi di Indonesia Terkena Wabah PMK, BNPB Tetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat

Pada kesempatan yang Bahagia ini marilah kita berusaha meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan cara menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Sholawat dan salam, mudah-mudahn terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mendapat syafaatnya di hari kiamat. Amiin.

Hadirin, Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah..

Hari ini semua umat Islam melaksanakan Hari raya kurban atau hari raya Idul Adha. Tentunya, momentum ini tak bisa lepas dari kisah Nabi Ibrahim sebagaimana terekam dalam Surat ash-Shaffat ayat 99-111.

Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim sekian lama tidak mempunyai anak. Kemudian Nabi Ibrahim bedoa sebagaimana dalam Surat ash-Shaffat ayat 100:

Baca Juga: 4 Dampak Diet Ekstrem Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 3 Paling Sering!

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shalih.”

Allah lalu memberi kabar gembira dengan anugerah kelahiran seorang anak yang amat cerdas dan sabar. Hanya saja, ketika anak itu menginjak dewasa, Nabi Ibrahim diuji Allah agar menyembelih sang anak tercinta.

Singkat cerita, tatkala Ibrahim dan Ismail pasrah kepada Allah, Ibrâhîm pun membawa anaknya ke suatu tumpukan pasir. Lalu Ibrâhîm membaringkan Ismail dengan posisi pelipis di atas tanah dan siap untuk disembelih.

Baca Juga: Idul Adha 1443 H Beda Waktu antara Indonesia dan Arab Saudi, Ini Penjelasan Kemenag

Jamaah shalat Idul Adha hadâkumullâh..

Atas kehendak Allah, drama penyembelihan anak manusia itu batal dilaksanakan. Allah berfirman dalam ayat berikutnya:

إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الآخِرِينَ (108) سَلامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ

“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”

Baca Juga: Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Berakhir, Laskar Rempah dan KRI Dewaruci Berlabuh di Surabaya

Hadirin Rahimakumullah..

Ibadah kurban yang dilaksanakan umat Islam setiap tahun adalah bentuk i’tibar atau pengambilan hikmah dari kisah tersebut. Setidaknya ada tiga pesan secara umum yang bisa kita ambil.

Hikmah pertama, tentang totalitas kepatuhan kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim yang mendapat julukan “khalilullah” (kekasih Allah) mendapat ujian berat pada saat rasa bahagianya meluap-luap dengan kehadiran sang buah hati di dalam rumah tangganya.

Lewat perintah menyembelih Ismail, Allah seolah hendak mengingatkan Nabi Ibrahim bahwa anak hanyalah titipan. Betapapun mahalnya kita menilai seorang anak, kita tak boleh terlena bahwa hanya Allahlah tujuan akhir dari rasa cinta dan ketaatan.

Nabi Ibrahim lolos dari ujian ini. Ia membuktikan bahwa dirinya sanggup mengalahkan egonya untuk tujuan mempertahankan nilai-nilai Ilahi. Sementara Nabi Ismail, meski usianya masih belia, mampu membuktikan diri sebagai anak berbakti dan patuh kepada perintah Tuhannya.

Baca Juga: Mobil Toyota Hybrid Segera Hadir di Indonesia, Sasar Segmen Elektrifikasi

Yang menarik, ayahnya menyampaikan perintah tersebut dengan memohon pendapatnya terlebih dahulu, dengan tutur kata yang halus, tanpa unsur paksaan.

Sikap Nabi Ibrahim kepada Ismail Ini memberikan pelajaran bagi para orang tua, jangan sekali-kali memaksa anak untuk melakukan sesuatu sekalipun itu termasuk hal baik. Tetapi tanyakanlah atau mintalah pendapat kepada sang anak, karena secara tidak langsung hal ini dapat mendidik anak untuk saling menghargai orang lain.

Jamaah shalat Idul Adha hadâkumullâh..

Hikmah kedua adalah tentang kemuliaan manusia. Dalam kisah itu kita juga diingatkan agar jangan menganggap mahal sesuatu bila itu untuk mempertahankan nilai-nilai ketuhanan, namun di sisi lain kita juga dihimbau untuk tidak meremehkan nyawa dan darah manusia.

Penggantian Nabi Ismail dengan domba besar adalah pesan nyata bahwa pengorbanan dalam bentuk tubuh manusia sebagaimana yang berlangsung dalam tradisi sejumlah kelompok pada zaman dulu adalah hal yang diharamkan.

Baca Juga: 7 Tips Menyimpan Daging Hewan Kurban Untuk Tetap Sehat dan Tahan Lama

Manusia dengan manusia lain sesungguhnya adalah saudara. Mereka dilahirkan dari satu bapak, yakni Nabi Adam ‘alaihissalâm. Larangan mengorbankan manusia sebetulnya penegasan kembali tentang luhurnya kemanusiaan di mata Islam.

Hadirin Rahimakumullah..

Hikmah ketiga yang bisa kita ambil adalah tentang hakikat pengorbanan. Sedekah daging hewan kurban hanyalah simbol. Makna Korban itu sejatinya sangat luas, meliputi pengorbanan dalam wujud harta benda, tenaga, pikiran, waktu, dan lain sebagainya.

Pengorbanan merupakan bentuk dari kesadaran kita sebagai makhluk sosial. Bayangkan, bila masing-masing manusia sekadar memenuhi ego dan kebutuhan sendiri tanpa peduli dengan kebutuhan orang lain, alangkah kacaunya kehidupan ini.

Semua orang hendaknya saling tolong menolong, misalnya, mengorbankan sedikit hartanya untuk tetangga yang kurang mampu. Semua orang mesti mengorbankan sedikit waktunya, misal, mengorbankan waktu untuk memakamkan saudara yang meninggal, menghentikan sejenak kendaraan saat lampu merah lalu lintas menyala dan lain sebagainya. Sebab, keserakahan hanya layak dimiliki oleh para binatang.

khutbah Kedua

   اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (4×) اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَاْلحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً، لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عباد الله:إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونفَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر

***

 

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah