Kapan waktu Takbir Idul Adha Dimulai? Berikut Penjelasan Ulama Fikih, Dilengkapi dengan Bacaan Tabir

- 1 Juli 2022, 23:23 WIB
Foto Ilustrasi Takbir, SAMBUT Hari Raya! Ini Bacaan Takbir Idul Adha 2022 Versi Pendek dan Panjang, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Foto Ilustrasi Takbir, SAMBUT Hari Raya! Ini Bacaan Takbir Idul Adha 2022 Versi Pendek dan Panjang, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya // tangkap layar IG @roismuzakky_

SUMENEP NEWS – Simak penjelasan mengenai kapan waktu disunahkannya melantunkan takbir pada Hari Raya Idul Adha, berikut penjelasan ulama fikih.

Berikut adaah jawaban dan penjelasan dari pertanyaan kapan waktu disunahannya membaca tabir pada hari Raya Idul Adha?.

Sudah menjadi hal yang tak terpisahkan antara takbir dan hari raya bagi umat Islam, baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha, lantas kapan waktu disunahkannya melantunkan takbir?.

Setiap menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia akan mengumandangkan takbir, sebagai pertanda masuknya hari raya.

Baca Juga: Apa Bedanya Gaji-13 2021 dan 2022, Ini Kata Sri Mulyani!

Takbir merupakan syiar Islam yang senantiasa disunahkan dikumandangkan pada setiap menjelang dua hari raya, Idul Fitri maupun Idul Adha.

Berhubung sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan Dzulhijjah atau bulan haji atau yaumu al-nahri atau hari kurban atau Idul Adha 1443 Hijriah atau Juli 2022, maka kapan sebenarnya waktu disunahkannya memabaca takbir pada Idul Adha.

Berikut adalah penjelasan ulama tentang kapan waktu atau dari kapan sampai kapan takbir Idul Adha 2022.

Sebagaimana yang dikutip dari NU Online, simak berikut penjelasan waktu disunahkannya mengumandangkan takbir Idul Adha.

Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijah, Ada Hari Paling Utama Sepanjang Tahun

Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi`i dalam kitabnya Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan bahwa takbir dalam dua Id terbagi menjadi dua macam.

Pertama, takbir Mursal  adalah takbir yang dikumandangkan pada momen hari raya dalam setiap waktu, takbir ini tidak batasi oleh ruang atau tempat dan waktu, baik laki-laki maupun perempuan dianjurkan membaca takbir ini.

Waktu permulaannya adalah dari terbenamnya matahari malam id sampai imam melaukan tabiratul ihram pada shalat id.

Kedua, tabir Muqayyad adalah takbir yang disunahkan dikumandangkan pada saat momen idul Adha yang disunahkan dilantungkan mengiringi ibadah shalat.

Baca Juga: Profil Dream Theater yang Bakal Konser di Solo 10 Agustus 2022, Ternyata Digawangi Para Mahasiswa

Yaitu dibaca ketika selesai melaksanakan shalat fardu atau sunah yang dimulai pada selesai shalat subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga asharnya akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah.

Adapun sighat  atau lafadz takbir hari raya Idul Adha adalah sebagai berikut:

للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ

Bacaan latin: Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun.

Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah.

Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.

Baca Juga: Ganja Digunakan Untuk Medis, Pakar Kesehatan: Harus Hati-hati dan Terbatas

Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esa anNya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan ke-Esa-anNya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya untuk Allah."***

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah