Khutbah Jumat 28 Januari 2022 Singkat dan Lengkap Tentang Takwa dan Rezeki

- 27 Januari 2022, 15:25 WIB
Kumpulan naskah atau teks khutbah Jumat 28 Januari 2022 singkat dan lengkap tentang takwa dan rezeki yang disampaikan pada para jamaah/ilustrasi
Kumpulan naskah atau teks khutbah Jumat 28 Januari 2022 singkat dan lengkap tentang takwa dan rezeki yang disampaikan pada para jamaah/ilustrasi /Pexels.com/Alena Darmel

Sebaliknya, bila seorang insan enggan menunaikan shalat lima waktu dan sering bolong-bolong. Atau shalat hanya seminggu sekali di hari Jum’at saja, atau bahkan hanya setahun dua kali, di hari raya Idhul Adha dan Idhul Fitri. Di siang hari bulan suci Ramadhan tidak merasa malu untuk makan dan minum di pinggir jalan. Zakat juga tidak pernah terpikirkan. Masih pula ditambah dengan segudang maksiat; berjudi, berzina dan mabuk-mabukan. Diperparah lagi dengan praktek kehidupan yang kental dengan mistik dan klenik. Jika kondisi seorang hamba sudah mengenaskan seperti ini, maka bersiaplah menghadapi rizki yang seret, urusan yang macet, serta situasi rumah tangga yang bundhet.[1]

Baca Juga: Twibbon dan Twibbonize Harlah NU ke 96 Tahun 2022 Teranyar dan Gratis, Yuk Pasang Di sini!

Para makhluk Allah pun akan dikerahkan-Nya untuk memberi peringatan. Air hujan akan tumpah ruah tanpa henti sehingga menimbulkan banjir bandang. Gunung berapi bergejolak sehingga memuntahkan abu panas dan lahar yang mendidih. Bumi bergoyang menimbulkan gempa yang meluluhlantakkan segala yang ada di atasnya. Tidak ketinggalan makhluk-makhluk kecil, semisal belalang, wereng dan tikus pun dikirim untuk merusak sawah-sawah. Ketahuilah bahwa mereka hanyalah makhluk-makhluk Allah yang menjalankan perintah Sang Khalik, tidak lebih dan tidak kurang!

Berbagai kesulitan ini belumlah seberapa, sebab masih ada malapetaka besar lain yang maha dahsyat yang menanti kelak di akhirat. Yakni kobaran api neraka yang panasnya menembus sampai ke dalam hati yang paling dalam.

Kaum muslimin dan muslimat yang semoga senantiasa dirahmati Allah…

Barusan tadi adalah keterangan tentang jenis pertama dari ketakwaan, yakni yang berhubungan dengan Allah ta’ala. Adapun jenis kedua adalah ketakwaan yang hubungannya dengan para manusia.

Diawali dengan kebaktian terhadap kedua orang tua, lalu berlanjut kepada perbuatan baik terhadap orang-orang terdekat, semisal suami, istri, anak, kakak, adik dan karib kerabat lainnya. Juga berperilaku simpatik kepada tetangga, teman kerja dan seluruh kaum muslimin, serta umat manusia secara umum, sesuai dengan aturan yang digariskan agama.

Andaikan seorang hamba menjalankan berbagai jenis ketaatan di atas dengan benar, niscaya dengan izin Allah ta’ala rizkinya akan mengalir deras. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menerangkan,

“مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ”.

“Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundur ajalnya; hendaklah ia bersilaturrahim”. HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik.

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah