Keutamaan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijah, Ada Hari Paling Utama Sepanjang Tahun

1 Juli 2022, 22:00 WIB
keutamaan 10 hari pertama di bulan Dzulhijah, di mana di dalamnya terdapat hari paling utama sepanjang tahun dalam islam/ilustrasi /Ilustrasi/Pexels

SUMENEP NEWS – Berikut keutamaan 10 hari pertama di bulan Dzulhijah, di mana di dalamnya terdapat hari paling utama sepanjang tahun.

Dalam bulan Dzulhijah yang merupakan bulan ke-12 pada kalender Hijriah, terdapat keutamaan, terutama di 10 hari pertama.

Bulan Dzulhijah yang berarti berhaji karena di bulan ini umat Muslim melaksanakan ibadah haji di Mekah, di 10 hari pertama ada keutamaan untuk memperbanyak amal ibadah.

Adapun pada tahun 2022 ini, hasil sidang isbat Kemenag telah menetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1443 H jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022.

Baca Juga: Amalan Terbaik di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri: Pantaskah Kita Acuhkan?

Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 1443 H bertepatan dengan hari Ahad, 10 Juli 2022.

Sementara itu, pada 10 hari pertama Dzulhijah, kita sangat dianjurkan untuk melakukan dan memperbanyak amal-amal kebaikan, yang pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Sebagaimana dilansir dari nu.or.id, keutamaan amaliah di 10 hari pertama bulan Dzulhijah ini di antaranya puasa mulai hari pertama sampai hari kesembilan.

Terutama puasa pada hari kesembilan Dzulhijah yang disebut dengan puasa Arafah.

Amaliah keutamaan di 10 hari pertama Dzulhijah, juga dengan memperbanyak silaturrahim kepada sanak saudara, berbakti pada orang tua, ziarah kubur, serta bertobat dari semua dosa.

Baca Juga: Niat Puasa Dzulhijjah 7 Hari dari Tanggal 1 Sampai 7 Lengkap dengan Artinya

Selain itu, di 10 hari pertama Dzulhijah yang mengandung hikmah keutamaan itu, kita bisa lebih giat lagi menghadiri majelis-majelis ilmu, memperbanyak membaca al-Qur’an, zikir, tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, doa, shalat-shalat sunnah, sedekah dan lainnya.

Keutamaan dan kemuliaan 10 hari pertama bulan Dzulhijah ini, sebagaimana Allah SWT yang bersumpah dalam al-Qur’an dengan hari-hari itu, dalam firman-Nya dalam Surah al-Fajr ayat 1-3:

(3) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (2) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (1)وَالْفَجْرِ


Artinya, “Demi waktu fajar. Demi sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Demi hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dan demi hari raya qurban.”

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Bukhari, at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari sahabat Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ أيّامٍ الْعَمَلُ الصّالِحُ فيهَا أحَبُّ إلَى الله مِنْ هَذِهِ الأيّامِ يَعْني أيّامَ الْعَشْرِ قالُوا: يَا رَسُولَ الله وَلاَ الْجِهَادُ في سَبِيلِ الله؟ قالَ وَلاَ الْجِهَادُ في سَبِيلِ الله إلاّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ (رواه البخاري وأحمد والترمذي وأبو دود وابن ماجه

Artinya, “Tidak ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama daripada jihad di jalan Allah?,” Rasulullah menjawab, “Termasuk lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan sesuatu apapun dari jiwa dan hartanya karena ia mati syahid di medan jihad.”

 Baca Juga: Puasa Dzulhijjah: Niat, Keutamaan dan Tata Caranya

Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah juga terdapat hari yang paling utama sepanjang tahun, yaitu hari Arafah atau hari kesembilan Dzulhijah.

Pada hari Arafah itu kita lebih ditekankan lagi untuk melakukan berbagai kebaikan serta berpuasa dan memperbanyak doa.

Keutamaan puasa Arafah di hari kesembilan Dzulhijah, seperti sabda Rasulullah dalam Hadits Riwayat Muslim:

“Puasa Arafah memiliki keutamaan menghapus dosa-dosa (kecil) setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang.”

Keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijah, terdapat juga malam mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, yakni pada malam Hari Raya Idul Adha.

Hal tersebut ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam Kitab al-Umm:

بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Artinya, “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jum'at, malam hari raya Idul Adha, malam Hari Raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya'ban.” ***

Editor: Khoirul Umam

Tags

Terkini

Terpopuler