Kenali Gejala Terinfeksi Monkeypox, serta Cara Penularan Virus Baru ini

- 25 Juli 2022, 20:00 WIB
Monkeypox penyakit karena virus langka.
Monkeypox penyakit karena virus langka. /Pixabay/geralt/

SUMENEP NEWS - Kasus Monkeypox atau cacar monyet yang kini mulai tersebar ke beberapa negara telah ditetapkan sebagai darurat global oleh WHO. Terdapat beberapa gejala yang timbul jika tertular oleh virus monkeypox. 
 
Penularan penyakit monkeypox ini melalui kontak fisik langsung. Kini lebih dari 60 negara mengkonfirmasi kasus cacar monyet dengan lebih dari 14.000 orang dinyatakan positif. Hal tersebut menjadikan monkeypox merupakan penyakit dengan beberapa penularan yang dapat terjadi. 
 
 
Begitu pula pemerintah Indonesia dengan Kementerian Kesehatan, mengumumkan kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi wabah baru virus cacar monyet atau monkeypox walau sampai saat ini belum sampai masuk ke Indonesia.  
 
Menanggapi kondisi yang dimungkinkan akan terjadi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sedang berupaya untuk terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus monkeypox di Indonesia.
 
Baca Juga: BISMILLAH 113 KALI, Kenali Hikmah Menulis Amalan Basmalah di Bulan Muharram
 
Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan Indonesia menyampaikan walau saat ini belum ada laporan kasus monkeypox di Indonesia, namun pemerintah tetap berkomitmen untuk tetap melakukan tindakan preventif terhadap penyakit menular virus monkeypox. 
 
Terdapat beberapa gejala dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh orang yang telah terinfeksi monkeypox ini.
 
 
Apa saja tanda dan gejala Monkeypox yang dapat timbul?
 
Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6 sampai 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 sampai 21 hari. 
 
Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan. 
 
Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap. 
 
Baca Juga: Info Haji 2022: Patuhi Aturan, 450 Koper Bagasi Jemaah SUB 7 Tak Terdapat Zamzam
 
Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. 
 
Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.
 
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 sampai 21 hari. 
 
Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi. 

Baca Juga: Cara Atasi Anak Kecanduaan Gadget, Orang Tua Hendaknya juga Jadi Sahabat Anak
 
Kasus kematian monkeypox bervariasi tetapi kurang dari 10% kasus yang dilaporkan, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. 
 
Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox.
 
Bagaimana cara penularan virus Monkeypox ini?
 
Penularan penyakit monkeypox ini melalui kontak fisik langsung. 
 
 
Virus monkeypox sendiri dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi monkeypox, atau bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengolahan daging binatang liar). 
 
Masuknya virus adalah melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).***

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x