WASPADA! Kasus Covid 19 Sub Varian EG.5 Di Singapura Melonjak Drastis, di Indonesia Bagaimana?

- 8 Desember 2023, 13:13 WIB
Waspada, Covid-19 Singapura melonjak lagi.
Waspada, Covid-19 Singapura melonjak lagi. /Pixabay.com

SUMENEP NEWS - Terkait dengan subvarian EG.5 dari virus COVID-19 yang terjadi di Singapura, menurut Kementerian Kesehatan Singapura, sekitar 18% kasus COVID-19 di Singapura pada Agustus 2023 terinfeksi oleh subvarian EG.5 Omicron.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bukti yang tersedia saat ini tidak menunjukkan bahwa subvarian ini berkontribusi pada peningkatan signifikan dalam kasus, keparahan penyakit, atau kematian dibandingkan dengan strain lain yang beredar.

Sementara itu, di Indonesia, Covid-19 subvarian Omicron E.G 5.1 atau Eris sudah masuk sejak beberapa bulan yang lalu. Menurut pakar epidemiologi Griffith University Dicky Budiman, Covid-19 varian Eris tersebut sudah mulai menyebar ke Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat.

Baca Juga: Tren Kasus Varian Covid-19 di Indonesia Meningkat 80 Persen Jelang Tahun Baru, Ini Himbauan Zubairi Djoerban

Saat ini sudah ada 36 negara dengan kasus Covid-19 Eris. Data menunjukkan, EG.5.1 atau Eris sampel pertama itu paling awal tercatat di Jakarta, Indonesia, dan itu di awal-awal Maret.

Sampai saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian EG.5 lebih mematikan atau menular daripada varian lainnya. Namun, karena virus ini masih baru, para ahli terus memantau dan mempelajari subvarian ini untuk memahami lebih lanjut tentang karakteristiknya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang subvarian EG.5 dari virus COVID-19, termasuk karakteristiknya, bagaimana penyebarannya, dan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyebarannya.

Subvarian EG.5 dari virus COVID-19 adalah salah satu subvarian dari varian Omicron. Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada November 2021 dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia. Varian ini memiliki banyak mutasi pada spike protein, yang memungkinkannya untuk menyebar lebih cepat dan menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.

Baca Juga: CEK FAKTA: Ancaman Nyamuk Wolbachia Jadi Pandemi Covid-19, Benarkah?

Halaman:

Editor: Ahmad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x