TERBARU! Kumpulan 17 Puisi Tema Tahun Baru, Gelorakan Semangat Impian, Harapan, dan Doa untuk Kita Semua

- 5 Januari 2024, 04:34 WIB
Puisi puisi
Puisi puisi /Sumenep News/ Doc/

SUMENEP NEWS-Kumpulan puisi ini dapat menyemarakkan semangat tahun baru dengan impian, harapan, cinta, dan doa. Puisi ini dapat menyuarakan gelora semangat dan daya juang untuk membuka lembaran baru kehidupan.

Kumpulan 17 puisi dengan tema tahun baru ini dapat menjadi refleksi mengenai berbagai impian dan doa yang ingin diwujudkan di tahun 2024 ini. Dengan semangat baru, puisi ini mengusung berbagai hal seputar kehidupan karir dan cinta.

Di tahun baru 2024 ini, kita harus bersemangat dengan harapan baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik daripada tahun lalu. Kita tidak hanya merayakan tahun baru dengan pesta, tetapi juga memanfaatkan momen ini untuk membenahi diri dan menetapkan rencana atau tujuan yang ingin kita capai.

Kita juga bisa berdoa satu sama lain agar semua cita-cita yang belum terwujud di tahun lalu bisa segera terlaksana di masa depan. Kita bisa menyampaikan doa dan harapan itu melalui ucapan selamat tahun baru dalam bentuk kumpulan 17 puisi di bawah ini.

Baca Juga: Spesial Hari Ibu, puisi Menyentuh Hati  Untuk Ibu yang Telah Tiada by Aira Al Faroby

Puisi Pembuka Tahun Baru:
1. Putaran Waktu, Segenap Penyesalan, dan Sepetik Harapan ke Depan
Karya: Aisha Elfazahra

Banyak hal bisa kita dapatkan dari sebuah kata sarat makna
bernama waktu
Janin dalam kandungan hingga keluar menjadi bayi
Segalanya proses bukan?
Dan proses akan selalu berbanding lurus dengan sang waktu

Sepanjang kisah episode hidup yang kita jalani
Selama itu pula meteran waktu bergulir maju tanpa pernah
bisa terulang kembali

Lantas, hasil apa selama ini kita tuai?
Selepas lamanya waktu yang kita babat habis hingga detik ini?
Berbahagiakah kita?
Atau malah berbuah penyesalan yang teramat dalam?

Jika pada akhirnya siklus hidup kita bertuaikan penyesalan,
Lantas, mengapa Semesta menciptakan sang waktu?

Jangan-jangan kita lupa, bukankah pemilik Semesta berkuasa
atas segala yang dicipta-Nya
Dan kita mungkin lupa juga, bukankah segala yang terjadi
terbentuk karena suatu sebab-akibat?

Cobalah terlisik lebih dalma
Karena sejatinya yang salah adalah pada diri kita sendiri

Mengapa harus salahkan waktu ketika segala yang kita jalani
berakhir duka?
Mengapa mengemis waktu, berharap bisa direka ulang ketika
kita sendiri tak mampu menghargainya?
Dan banyak mengapa-mengapa lainnya bertebaran di sini

Tetapi sang waktu berbaik hati pada kita
Tak bisa diputar kembali bukan berarti tak bisa buat beranjak
maju, kan?

Maukah kita mengubah sesal jadi bahagia atau terus terpuruk
dalam sesal yang membara?
Pilihan itu ada pada kehendak kita sendiri,
Bukan mereka~

17 November 2017

2. Penyesalan Di Akhir Waktu
Karya: Agus Salim Cehasby

Ketika waktu telah berlalu cepat
Inginku semua mengulang kembali
Saat aku berjalan, Ku lihat anak bangsa
Dengan penuh harapan tinggi menuntut ilmu

Ketika ada rasa penyesalanku
Aku merasa Harapan ku sudah pudar
Semangat yang tak terbendung
untuk bangkit lagi, seperti dulu

Waktu mengingatkan lembaran kisah
Banyak yang telah kusesalkan dalam menuntut ilmu
Berapa banyak air mata ini melinangkan tangisan penyesalan
Seiring terlukisnya suatu impian menghiasi waktu

Lembaran demi lembaran yang terisi
Tertancap keindahan ilmu menawan
Kini waktu sudah cepat berlalu
Aku hanya bisa meratapi apa yang sudah terjadi

3. Hempas Kata Terlambat
Karya: Amelda Avelina

Ke mana sajakah telah kau tapaki
Apa sajakah yang telah kau dapati
Kabut pagi ditepis matahari
Kuning awan senja dan gelap malam telah hadir berkali-kali

Masihkah kau meratapi kesedihan
Beruntungkah kau akan kepedihan
Kemari dan tataplah kaca
Sadarilah tiap detik yang tersita

Pembatas buku gagap tak bergerak
Sampul buku terlapisi lebat debu
Semua berbaris rapi dalam rak
Lalu kau awali dari mana wawasanmu
Akankah kau tanyakan masalalumu kepada setiap detik waktu
Sedang kau selalu acuh melihatnya berlalu

Mari jadikan tiap saatnya bermakna
Manfaatkan semua yang tersisa
Tebus semua rasa salah yang ada
Kau bisa karena terbiasa

Ia pasti memaafkanmu meski ia terus saja berlalu
Kau bisa ubah lawan jadi kawan
Dan segera buktikan pada waktu tentang suksesmu itu
Ia buka sekedar khayal buah sang lamunan

4. Mengejar Waktu
Karya: Andi Wahda

Patahan api semangat mulai berkobar
Tumpahan asa seketika menyebar
Hati berdebar di kala mengejar
Ketertinggalan akibat tertepar

Ingin ku berlari mengejar waktu
Tapi tak akan pernah sampai
Ingin ku menghentikan waktu
Tapi mustahil untuk tercapai

Waktu tak dapat teremehkan
Seketika tertinggal maka akan terlupakan
Waktu tak akan pernah terhentikan
Sekalipun raga tak sanggup terbangkitkan

Secercah harapan mulai mendaki
Di kala waktu tak mau terhenti
Sejuta gagasan terbit tuk berlari
Melampaui waktu agar tidak terkhianati

Tak akan kubiarkan waktu bergulir'
Sementara daku masih mengukir
Aku tak akan tertinggal
Kan kupersiapkan segalanya dengan maksimal

5. Waktuku
Karya: Indra Danus U

Penantian panjang ku jalani
menempuh cita yang digumuli
melangkahi ribuan sensasi
hingga akhirnya dan aku sampai.

Kejar-kejaran kadang aku jatuh
kelam duka kadang tersentuh
walau keras beginilah yang ku butuh
di penghabisan aku masih berdiri dan utuh.

Tercium sudah wangi keberhasilan
terhirup jelas tuntasnya pendidikan
hasil dari lelahku terlunaskan
dan saatnya berdiri tanggung pada pengabdian

Waktu memihakku di saat yang tepat
walau kuakui kurang begitu cepat
tentang janji yang jauh dari sepakat
tapi akhir manis akhirnya kudapat.

Ambon, 20 Desember 2017

6. Waktu
Karya: Madinah Tarisa Fauzy

Inginku memandang masa depan
Dengan segala rasa
Dan keyakinan
Yang menyatu dalam setiap degup cinta

Namun sering kali masa lalu menghantui
Mendobrak jauh anganku
Dan memporak-porandakan impianku

Masih adakah waktu
Waktuku untuk memulai dan berbenah
Dan menciptakan hal yang indah
Hingga datang waktu yang tentukan itu

Jika sudah kupandang masa itu
Masa lalu dan masa sekarang
Haruskah aku terus diam dan terpaku

Merugilah aku
Ku harus bangkit meski tertatih
Karena waktu terlalu berjalan dan berlalu
Dan waktu pun terus memutar tanpa letih

6. Tak Pernah Terulang
Karya: Maryanah

Begitu cepat berlalu
Begitu cepat ia pergi
Sampai kapan kita mampu
Untuk setiap masa yang diberi
Yang tak pernah terulang
Yang tak akan pernah dapat diukur
Kapan tibanya kita akan berpulang
Sudah seharusnya selalu harus bersyukur
Setiap masa yang diberi Sudah seharusnya dilewati
Bahkan kadang selalu dinanti Untuk hidup yang lebih berarti

7. Kepada Sang Waktu
Karya: Miftakhus Sholikha

Hujan datang ketika petir telah menyambar
Bersama datangnya angin yang tanpa permisi
Jalanan yang kupijak telah basah terguyur hujan
Di sinilah diriku...
Berdiri di bawah hujan bertemankan waktu
Sungguh, ku ingin memohon kepada sang waktu
Berjalan lebih lama atau berhenti
Biarkan diri ini menikmati butir hujan ini
Namun, berhentinya sang waktu adalah kemustahilan
Ego yang kuat pun tak berpengaruh untuknya
Sulit bagiku mendeskripsikan tentangnya
Sang waktu yang begitu rumit dan berkelit
Sebuah ungkapan kepada sang waktu dari diriku
Terima kasih telah mengingatkan kenangan yang telah lalu
Tentang diriku yang bahagia kala itu
Terima kasih telah menyimpannya dengan apik

Mojokerto, 20 Desember 2017

8. Kesungguhan Waktu
Karya: Nurhasanah

Hari demi hari
Telah ku lalui
Semua itu sangat berarti
Tanpa terkecuali

Waktu bagaikan teman sejati
Yang selalu menemani
Yang selalu mengikuti
Ke mana pun akan pergi

Waktu bagaikan sebuah pilihan
Atur strategi dan tetap bertahan
Atau kalah di medan perang
Sedang yang lain berkuasa atas kerajaan

Mengejar atau dikejar
Seberapa hebat dirimu belajar
Mengatur atau diatur
Jangan biarkan dirimu kabur

Waktu kadang menyisakan kesedihan
Dari sebuah perpisahan
Tak sanggup hari menahan
Gerimisnya air hujan

Saat waktu ingin berkata
Selamat tinggal dan sampai jumpa
Dengan memori yang indah ini
Begitu cepat waktu berlalu tanpa kusadari

Waktu tak dapat dibohongi
Waktu tak dapat dipungkiri
Manfaatkan waktu yang sekali
Agar waktu tak mengkhianati

9. Dimensi Waktu
Karya: Sheilla Novianti

Satu detik yang tak berujung
Mengulas kisah nan terkandung
Mengisahkan sebuah cerita bermakna
Tersimpan di memori insan manusia
Memutar kejadian tak terduga
Dalam suasana suka dan duka
Kita takkan pernah tahu
Hidup dalam dimensi waktu
Hadir menemani alur kehidupan
Mencoba raih alasan utama tak terbantahkan
Yakni mencari sumber kebahagiaan abadi
Tapi ku tak pernah sadar akan hal ini
Karena waktu,
Mengajarkan betapa pedihnya dunia
Ku lupa bahwa dunia ini sungguh fana
Kita kan kembali pada Sang Maha Kuasa
Kelak hidup di akhirat dalam dimensi berbeda

10. Tahun Baru Untuk Siapa
Karya: Halley Kawistoro

Api menyala menghitung detik
Siul terompet bersahutan di sekitar
perkarangan dan trotoar
Manusia menghitung mimpi yang
terlaksana.
Api dan asap menyatu pekat dengan
petasan berontak.

Manusia ditanya tentang otak
Atas segala tindak.
Api makan api
Tanah makan tanah

Dibawa angin mengabarkan duka seperti
api membara
Membakar nyata di hari tua
Semua akan ditanya tentang siapa? Anda
di perayaan apa?
Karena agama dan waktu

Sepetri tahun baru yang berlalu dengan
suara terompet
Seperti gambaran manusia yang layu
Terbakar seperti kayu menjadi abu
Karena merayakan tanpa ragu sesuatu
yang tak baku.

  1. Nyalakan Semangat di Tahun Baru

 

Tahun baru, harapan baru

Mimpi-mimpi yang ingin dicapai

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x