Network
SUMENEPNEWS - Beredar sebuah kabar isu fake buyer yang kian marak dilakukan oleh para owner untuk menaikkan rating penjualan di TikTok.
4 Oktober 2023 lalu, tepatnya pukul 17.00 WIB secara resmi tiktok menutup Tiktok Shop untuk beroperasi.
Hal tersebut dikarenakan banyak pihak yang merasa dirugikan dengan adanya tiktok shop. Banyak UMKM yang kalah bersaing dengan harga yang dipatok oleh Tiktok shop di barang barang yang dijualnya.
Baca Juga: Ide Lomba Unik Untuk Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023, Berbeda dan Tidak Biasa
Namun menyusul tutupnya Tiktok Shop, akhir akhir ini mulai terkuaknya taktik taktik yang dilakukan oleh pada penjual yang sedang Live di Tiktok.
Salah satunya adalah adanya penyewaan Fake Buyer. Apasih Fake buyer itu?
Fake buyer adalah individu atau kelompok yang menyamar sebagai pembeli yang sebenarnya, tetapi dengan niat tidak jujur. Mereka menggunakan berbagai taktik manipulatif untuk menipu penjual atau pembeli guna memanfaatkan platform perdagangan online.
Baca Juga: Fake Buyer Legal dan Aman di Indonesia? Simak Resiko Kerugian dan Keuntungan Menggunakan Jasa Ini
Dengan adanya Fake buyer ini, banyak akun Tiktok shop yang ketika melakukan Live dapat memperoleh penjualan yang luarbiasa. Bahkan ada yang sampai milyaran.
Ternyata Fake buyer dapat melakukan berbagai tindakan tidak etis, diantaranya yaitu :
