"Kami mohon Pak, masyarakat banyak yang datang ke kami menanyakan kelangkaan BBM, apalagi sekarang BBM sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat," katanya.
Dia menegaskan, 8 Desa di Kecamatan Nonggunong bersepakat meminta agar APMS yang sebelumnya pernah aktif dapat dioperasikan kembali. Sehingga masyarakat Nonggunong tidak lagi menunggu kuota yang dari Kecamatan Gayam.
"BBM ini sama halnya seperti air bagi masyarakat Pak, kalau sudah tidak ada BBM pasti berdampak terhadap harga kebutuhan pokok lainnya," imbuhnya.
Ditempat yang sama, Camat Nonggunong, Roby Firmansyah merespon positif AKD Nonggunong yang datang ke rumah dinas Kecamatan.
Dia menyampaikan bahwa keluh kesah dari Kades dan Masyarakat bakal disampaikan langsung kepada Bupati Sumenep melalui Kabag Perekonomian Pemkab Sumenep.
"Karena terkait APMS ini bukan kewenangan kami, jadi kami akan koordinasikan langsung kepada Pemkab tentang keluh kesah masyarakat terkait kelangkaan BBM di Nonggunong," ujarnya.
Robi menjelaskan, bahwa tidak diaktifkannya APMS Nonggunong lantaran sertifikat APMS masih belum ada, sehingga belum bisa dioperasikan lagi.
"Kami sudah koordinasi dengan Kabag perekonomian Pemkab Sumenep, Pihak APMS Nonggunong harus melengkapi ijin operasi dan sertifikatnya untuk bisa diaktifkan kembali," jelasnya.