Ingin Anak Saleh atau Salehah, Gus Qoyyum: Orang Tua Harus Tirakat

- 25 Maret 2022, 14:23 WIB
Ilustrasi anak-anak. Amalan yangbtak terputus salah satunya anak saleh
Ilustrasi anak-anak. Amalan yangbtak terputus salah satunya anak saleh /Pixabay / klimkin.
 

 
SUMENEP NEWS - Mempunyai anak sholih dan sholihah adalah keinginan setiap orang tua.
 
Dikabarkan anak sholih dan sholihah bisa menyumbang amal kebaikan untuk orang tua yang sudah meninggal.
 
Anak sholih atau sholihah masuk dalam tiga kategori amal yang tidak terputus meski orang yang bersangkutan meninggal.
 
 
Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (H.R. Muslim).
 
Bagaimana caranya agar memiliki anak yang sholih dan sholihah?
 
Gus Qoyyum adalah ulama asal Lasem, Jawa Timur. Menurut penuturan Mbah Maimoen Zubair, Gus Qoyyum pintar atau menguasai banyak ilmu tanpa belajar.
 
 
Gus Qoyyum menyampaikan, orang tua harus tirakat supaya mendapat keturunan sholih dan sholihah.
 
Imam Ghazali, sebagaimana disampaikan Gus Qoyyum, menawarkan konsep tirakat.
 
"Orang tua harus tirakat, anak yang mondok juga harus tirakat," ujar Gus Qoyyum dalam suatu ceramah, dilansir tim Sumenep News dari YouTube Gus Yusuf Channel.
 
 
"Lalu bagaimana caranya tirakat? Antara lain, sabar dimarahin istri, ini untuk ayahnya. Ini penting sebagai jalan men-tirakati anak, nanti anaknya alim-alim," sambung Gus Qoyyum.
 
Seorang ayah yang sudah bisa sabar saat dimarahin istri, pertanda anaknya akan jadi alim-alim, sholih-sholihah.
 
Gus Qoyyum memberi contoh. Suatu hari ada orang mimpi bertemu Imam Rifa'i. Memiliki surga yang sangat tinggi, dekat dengan Gusti Allah.
 
 
Orang yang bermimpi tersebut akhirnya bangun, lalu sowan (bertamu) ke rumah Imam Rifa'i.
 
Begitu sampai di rumah Imam ar-Rifa'i, orang tersebut melihat Imam Rifa'i sedang dimarahi istrinya, bahkan dipukuli istrinya dengan alat-alat dapur.
 
Orang yang bertamu tidak tega, sekaligus heran. Akhirnya bertanya kepada murid-murid Imam Rifa'i. Salah satu santri menjawab, Imam Rifa'i dimarahi istrinya karena belum membayar uang mahar.
 
 
Orang yang bertamu pulang mengambil uang, lalu balik ke rumah Imam Rifa'i. Berniat membantu melunasi hutang mahar, tapi ditolak oleh Imam Rifa'i.
 
Imam Rifa'i menjawab, aku ada di mimpimu dengan memiliki surga yang tinggi dan dekat Allah itu karena aku sabar dipukuli istriku.
 
Kuncinya seorang ayah harus sabar saat dimarahi bahkan dipukuli istri.
 
 
Demikian cara dan rahasia yang disampaikan Gus Qoyyum supaya memiliki anak-anak yang sholih-sholihah, alim-alim.***
 
 

Editor: Saiful Bahri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah