SUMENEP NEWS - Sosialisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sapudi (LPMS) terkait dengan pengeboran minyak dan gas (Migas) dari perusahaan HCML di laut Pulau Sapudi menuai polemik.
Pasalnya, kegiatan yang melibatkan sejumlah stakeholder dari berbagai macam instansi yang digelar di Pendopo Kecamatan Gayam itu, membuat organisasi Pemuda dari Gerakan Pemuda Ansor walk out dari forum.
Organisasi yang sejak awal getol menolak berdirinya proyek minyak dan gas (Migas) di laut Sapudi itu merasa kecewa karena agenda yang dianggap urgen tersebut justru diselipkan dalam agenda pembentukan panitia HUT RI.
Padahal, sosialisasi terkait dengan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) HCML itu dianggap hal penting dan membutuhkan waktu khusus, agar bisa melakukan tabayyun.
Baca Juga: Jawaban Tebak Tebakan Permen Rubah MPLS 2023, Apakah Itu? Mari Pecahkan Teka Teki Jokes Disini
"Apakah HCML melalui pengawasnya tidak punya anggaran untuk sosialisasi sendiri, kenapa harus disusupkan," ungkap Ketua GP Ansor Gayam, Zaini, saat dikonfirmasi usai keluar dari forum, Kamis, 20 Juli 2023.
Zaini menyampaikan bahwa sejak awal dirinya datang ke acara rapat untuk memenuhi undangan Camat Gayam tentang rapat kordinasi 17 Agustusan.
Namun kata dia, tanpa sepengetahuan undangan secara umum, tiba - tiba banyak tamu undang menggunakan baju rompi hitam bertuliskan HCML. Mereka adalah LPMS.
"Saya diundang sesuai dengan pernyataan pengantar undangan ke saya rapatnya adalah tentang rapat koordinaai kegiatan 17 agustusan," ungkapnya.
Baca Juga: TTS Biskuit Bintang Selanjutnya MPLS 2023? Inilah Jawaban Teka Teki atau Tebak Tebakan Jokes
Zaini mengaku kaget saat dirinya disodorkan tanda tangan daftar hadir dari LPMS dengan agenda sosialisasi PPM HCML.
"Padahal di benner jelas tulisannya bukan sosialisasi PPM HCML," sergahnya.
Zaini walk out dari forum saat setelah Penasehat LPMS, Ach. Junaidi menyampaikan materi sosialisasi kepada audien dari lintas sektor.
Sebelum walk out dari forum, Zaini menyampaikan intruksi kepada Pimpinan Rapat plt. Camat Gayam, Sukaryo, menyoal undangan yang disebarkan kepada para tamu.
Namun, pernyataan Zaini tak direspon panjang lebar. Bahkan, Camat yang menjabat dua Kecamatan itu mempersilahkan jika mau keluar dari forum.
Sebelumnya, Ach. Junaidi menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan tugas memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan adanya pengeboran Migas di Laut Sapudi.
Sehingga, pihaknya memberikan sosialisasi kepada stakeholder untuk meluruskan adanya berita miring yang mengarah ke hoax terkait dengan anggaran dana CSR maupun PPM dari perusahaan HCML.
Diketahui, sejak berdirinya mega proyek Migas di laut Pulau Sapudi itu, GP Ansor Gayam menjadi salah satu organisasi pemuda yang terus-menerus menanyakan soal anaslisis dampak lingkungan (Amdal).
Bahkan, meski menyatakan sikap menolak dengan adanya proyek tersebut, justru upaya GP Ansor terkesan sia-sia.
Sebab, Pemerintah sudah menandatangani perjanjian kontrak dengan perusahaan HCML dalam realisasi program pengeboran Migas tersebut.***