Disaat Harga Cabai Meroket, Ini Kata Petani Kepulauan Sapudi Sumenep

11 Juni 2022, 15:28 WIB
Ilustrasi cabai. /Pixabay/@TheDigitalArtist

SUMENEP NEWS - Harga cabai pada saat ini di Kepulauan Sapudi, Sumenep Jawa Timur, disinyalir meroket hingga mencapai puluhan ribu per kilo gram (Kg).

Banyak warga petani kepulauan menyebutkan bahwa harga pasaran sudah tembus di angka Rp 60 ribu per Kg.

Pantauan awak media dari berbagai sumber petani menyampaikan, bahwa tanaman cabai saat ini sudah banyak yang diserang penyakit tumbuhan alias cacar.

Banyak yang menilai hal itu terjadi lantaran perubahan cuaca yang tidak stabil antara musim kemarau dan hujan.

Baca Juga: K.H. Dimyati Rois Wafat, Wagub Jateng: Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya

Petani Cabai Pulau Sapudi, Aini menyampaikan tanaman cabai di beberapa ladang petani mengalami hasil yang merosot alias rontok. Menurutnya, hal itu disebabkan kondisi cuaca hujan dan panas yang tidak teratur.

"Cabai sudah mulai rontok dan diserang penyakit, hanya tersisa sedikit yang bisa dipanen," katanya, Sabtu, 10 Juni 2022.

Aini menilai, pada saat tanaman cabai diserang penyakit maka berpengaruh pada hasil panen satu ladang, sebab penyakit tumbuhan tersebut merembet pada cabai lainnya yang se lokasi.

"Ketika satu tanaman cabai ditulari cacar, maka menular ke yang lainnya," ucapnya.

Baca Juga: K.H. Dimyati Rois Wafat, Khofifah: Sosok Kai dengan Kemandirian Ekonomi yang Luar Biasa

Sepekan tanah lalu, Warga Desa Pancor itu, mengaku bahwa dirinya sempat menjual cabai dengan harga sekitar Rp 45 ribu per Kg.

"Saat ini justru sudah lebih mahal, mungkin karena stok cabai tinggal sedikit, makanya harganya tinggi," imbuhnya.

Sementara ini, untuk mengantisipasi agar tanaman tidak terserang penyakit, Aini mengaku menggunakan obat tumbuhan. Namun, menurutnya justru terkadang masih tidak mempan.

"Untung-untungan juga, kadang ada yang berhasil, kadang juga ada yang tidak mempan meskipun diobati," pungkasnya.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler