Tampung Mandau , Matinya Anak Sungai Jantan
aku terombang benak tentang tampung mandau si anak sungai yang mati di belakang rumah
masih terlihat samar bangkaibangkai perahu konting milik abah, pokokpokok rumbia, limau wuluh dan gemerisik-bisik daundaun nipah di sekitar bantaran
kumpulan aroma dapur mak yang hanya selemparan batu statak. tanpa uap arus yang deras
“sungainya hanya menampung hujan”. suara, mak pelan sembari membawakan mengomel kayu bakar
kehidupan yang sayup menyalai pagi di rumah gubuk beranyam bambu
getir getaran tangkai yang dihinggap serindit dan murai, kepaknya menyeruak di tepian landai tanah bergambut lumut dengan akarakar mangrove meninggikan tajam.